Golongan Al Muthaffifin Artinya Orang-orang yang Curang

ARASYNEWS.COM – Dalam fikih Islam, curang atau “غِشٌّ” itu merujuk pada suatu tindakan atau perilaku yang melanggar prinsip-prinsip kejujuran, keadilan, dan transparansi. Perbuatan curang mencakup berbag untukai aspek kehidupan, seperti dalam perdagangan, keuangan, perjanjian, dan interaksi sosial.

Islam sangat serius mengajarkan umatnya agar menghindari dari segala bentuk kecurangan. Terbukti dalam surat Al Muthaffifin yang artinya orang-orang yang curang.

Dan di dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah menjelaskan tentang ini, yakni dalam surah Al Muthaffifin. Surah ini bermakna orang-orang yang berbuat curang. Surah ini diturunkan di kota Mekkah. Dan terdiri dari 26 ayat.

Dikutip dari penjelasan Prof Dr Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy dalam Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 4, surah ini merupakan surat terakhir yang turun di Mekah, kandungannya berisi tentang keadaan penduduk Madinah yang ditemui oleh Nabi Muhammad ﷺ.

Lantas, kenapa dinamakan orang yang curang dan siapa yang dimaksud curang dalam surat ini?

Diriwayatkan dari An Nasa’i dan Ibnu Majah dengan sanad sahih dari Ibnu Abbas, mereka berkata,

لما قدم نبي الله صلى الله عليه وسلم المدينة كانوا من أخبث الناس كيلا فأنزل الله: { وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ } فحسنَّوا الكيلَ بعد ذلك

Artinya: “Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, penduduk itu adalah orang yang paling mengurangi takaran lalu Allah pun menurunkan firmanNya yang berbunyi, ‘Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang) [QS Al Muthaffifin: 1],’ Setelah itu mereka menimbang dengan baik.” (HR An Nasa’i).

Jadi, berdasarkan penjelasan asbabun nuzul atau sebab turunnya ayat di atas, orang-orang yang curang dalam surat ini ditujukan bagi mereka yang mengurangi timbangan saat menjual dan menambah timbangan saat membeli sesuatu.

Kemudian, dijelaskan juga pada ayat lain dalam surat Al Muthaffifin, mereka yang berani melanggar perintah Allah SWT, segala amal perbuatannya akan dicatat dalam kitab Sijjin dan dimasukkan ke dalam neraka.

Sebaliknya, bagi mereka yang taat akan dijanjikan Allah SWT suka dengan berbagai kenikmatannya. Catatan segala amal perbuatan mereka pun tertulis dalam kitab Illiyyin.

Adapun penjelasan di atas disebutkan secara lengkap dalam firmanNya surat Al Muthaffifin ayat 1-6 yang berbunyi,

(1) وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ
(2) الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ
(3) وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
(4) أَلَا يَظُنُّ أُولَٰئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ
(5) لِيَوْمٍ عَظِيمٍ
(6) يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya:

  1. Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!
  2. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan,
  3. dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi.
  4. Tidakkah mereka itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
  5. pada suatu hari yang besar,
  6. (yaitu) pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam.”

Perbuatan curang, tidak hanya terjadi pada timbangan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari yang saat ini banyak ditemui. Salah satunya termasuk perbuatan korupsi, perbuatan yang tidak adil, dan lainnya.

Semoga kita terhindar dari golongan orang-orang yang curang dan melakukan perbuatan curang.

[]

You May Also Like