
ARASYNEWS.COM, PADANG PANJANG – Berdasarkan laporan dari masyarakat dan BPBD kabupaten/kota Sumatera Barat, fenomena angin kencang sejak Rabu hingga Kamis, sejumlah lokasi porak poranda. Adapun daerah yang terimbas adalah di Padang Panjang, Padang, Padang Pariaman, Agam, Payakumbuh, Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, dan Tanah Datar.
Dampak akibat ini, selain rumah, pohon-pohon juga bertumbangan di berbagai titik lokasi.
Dalam informasi dari Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Sakimin, S.Si mengatakan, kondisi seperti bakal berlangsung hingga 4 April mendatang.
“Hasil pengamatan, menunjukkan kecepatan angin maksimum mencapai 33 knots atau sekitar 60 km/jam. Kondisi ini dikategorikan sebagai kondisi cuaca ekstrem,” kata Sakimin, Kamis (1/4).
“Hasil analisa dinamika atmosfer, menunjukkan terdapat pola gangguan cuaca berskala regional di daerah khatulistiwa yang dinamakan dengan gelombang ekuator Rossby di sebelah barat Pulau Sumatera. Gelombang Rossby ini diidentifikasikan sebagai adanya sistem low pressure area (LPA) yang berpasangan di utara dan selatan sehingga terjadi penyempitan lorong udara yang bergerak dari timur ke barat di antara kedua pusat tekanan rendah dan menjadi penggerak dalam meningkatkan kecepatan angin,” jelas dia.
Lebih lanjut Sakimin menjelaskan, bersamaan dengan adanya fenomena gelombang ekuator Rossby, terdapat juga aktivitas Osilasi Madden Julian (MJO) yang saat ini berada di Samudera Hindia. MJO ini mengindikasikan munculnya peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera Barat.
“Kedua faktor itulah yang kita alami dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi cuaca di Sumatera Barat cenderung didominasi hujan dengan intensitas sedang-lebat dan juga disertai dengan angin kencang. Selain karena faktor topografi yang juga ikut mempengaruhi kapan waktu terjadinya hujan,” terangnya.
Mengingat fenomena kedua cuaca tersebut dapat terjadi dalam pola spasial dan temporal yang cukup luas, Sakimin mengimbau kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat, untuk tetap mewaspadai kembali terjadinya fenomena angin kencang dan hujan dengan intensitas sedang-lebat.
“Kejadian ini masih berpotensi terjadi hingga 4 April 2021 mendatang,” imbuhnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat selalu mengikuti arahan dari instansi terkait di bidang kebencanaan untuk mengurangi dampak dan risiko yang dapat ditimbulkan dari terjadinya angin kencang dan hujan lebat.
Sementara itu, untuk di Padang Panjang, Kasubid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Irela Sofa, SH mengatakan, tercatat ada 11 kejadian yang diakibatkan angin kencang ini.
“Ada beberapa titik di Kota Padang Panjang yang mengalami kejadian pohon tumbang. Di Kelurahan Bukit Surungan, Ganting, Guguk Malintang, Pasar Usang, Silaing Bawah,” kata Irela Sofa, Kamis (1/4).
“Dalam kejadian tersebut, juga menimpa satu unit mobil di halaman parkir Balaikota. Juga ada beberapa rumah dan infrastuktur lainnya yang mengalami kerusakan akibat pohon tumbang,” bebernya.
Menyikapi cuaca ekstrem, angin kencang dan intensitas hujan tinggi ini, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak perlu panik. Apabila ada terjadi musibah, segera laporkan ke BPBD agar bisa dilakukan penanganan dan evakuasi dengan cepat. []