
ARASYNEWS.COM – Pemerintah Sri Lanka mendesak warganya di perantauan luar negeri untuk membantu membeli kebutuhan pokok dan bahan bakar serta yang lainnya pada Rabu (13/4/2022) lalu.
Perintah itu dikeluarkan oleh Gubernur bank sentral Nandalal Weerasinghe mengatakan, dia membutuhkan perantau di luar negeri dan diaspora guna mendukung negara pada saat yang genting dengan menyumbangkan devisa yang sangat dibutuhkan.
Nantinya, pemerintah akan mencairkan uang untuk mengisi kembali persediaan bahan bakar, obat-obatan dan kebutuhan lainnya yang menipis.
Weerasinghe juga telah menyiapkan rekening bank untuk sumbangan di AS, Inggris, dan Jerman. Dia berjanji pada perantau, bahwa uang sumbangan tersebut akan dibelanjakan untuk keperluan yang paling dibutuhkan.
‘’Kami tidak keberatan membantu, tetapi kami tidak dapat mempercayai pemerintah dengan uang kami,’’ kata seorang dokter asal Sri Lanka di Australia kepada AFP, dikutip dari Kompas.
Sebagai informasi, sebagian besar sumbangan uang asing yang disumbangkan untuk para korban justru berakhir di kantong politisi, termasuk ke kantong Perdana Menteri Sri Lanka saat ini, Mahinda Rajapaksa.
Dan disebutkan juga, akibat utang ini, pemerintah Sri Lanka pun menjual salah satu pulau. []