
ARASYNEWS.COM, PADANG – Pernyataan Menteri Agama RI mengambil contoh persamaan dengan lolongan anjing, mendapat respon keras dari kalangan Adat dan ulama Ranah Minang Sumatera Barat.
Respon dan kutukan keras langsung dilontarkan Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar DR. Fauzi Bahar, dimana ia dan semua jajaran Ninik-mamak, serta alim ulama dan Bundo kanduang langsung menanggapi apa yang disampaikan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam video instagram @fauzibahar_official ia menyatakan dengan keras mengharamkan Menag Yaqut Cholil Qoumas datang dan menginjakkan kaki di tanah Minangkabau.
“Demi Allah kita berjuang untuk perjuangan ini. Saya atas nama Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau, menyatakan haram kepada dia (Menag) untuk menginjak tanah Minangkabau. Haram! Jangan coba-coba menginjak tanah minang kabau. Ini islam sejati Adat basndi Syarak, Syarak basandi Kitabullah,” tegasnya
Ia juga meminta agar bisa menarik ucapannya untuk meminta maaf pada umat.
“Kalau masih juga berani sebelum menarik ucapannya dan meminta maaf pada umat, saya pastikan tidak akan kembali lagi dia ke Jakarta,” ungkapan Ketua LKAAM Sumbar H Fauzi Bahar Dt Nan Sati dengan gusar, menyikapi perumpamaan Menteri Agama tentang adzan yang sama dengan gongongan binatang, Kamis (24/2/2022) di Kantor LKAAM Sumbar di Padang.
Mantan Walikota Padang dua periode ini pun menegaskan, apa yang dilontarkan Menter Agama sudah merusak hati dan bathin umat Islam, khususnya masyarakat Minangkabau, karena dasar filosofis di Minangkabau adalah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, menandakan kalau orang Minang memang adalah Islam, dan azan adalah panggilan sholat dan jangan disamakan dengan lolongan anjing.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa Menteri Agama RI ini telah melukai hati masyarakat Sumatera Barat dengan dengan menyamakan panggilan azan dengan gonggongan anjing. Dan juga telah menyalahgunakan wewenang yang diberikan Presiden RI kepadanya.
“Pernyataan bapak Menteri Agama itu melukai hati orang minangkabau yang penganut Islam. Dia telah menyalahgunakan wewenang yang diberikan bapak presiden. Kasihan kita kepada bapak presiden yang telah mempercayakan kepada dia, sehingga Presiden juga akan mendapat imbas dari pernyataan tanpa etika dan logika tersebut,” tambah Fauzi Bahar, masih dalam keadaan geram.
Fauzi Bahar Dt. Nan Sati yang saat itu didampingi sekretaris LKAAM Jasman Rizal Dt. Rajo Bendang, serta humas Gusfen Kahirul, Zulnadi dan Vicky, mengimbau agar orang Minang harus siap berjuang dalam mempertahankan akidah, demi kehormatan Ranah Minang.
“Demi Allah kita berjuang untuk perjuangan ini, dan kita orang Minang pasti muslim, yang taat dan patuh pada ajaran Alquran dan hadist, termasuk di dalamnya sholat, maka azan adalah panggilan sholat, jangan dilecehkan, siapapun yang melecehkan kita harus berantas,” tegas Fauzi mengakhiri. []