ARASYNEWS.COM – Di Indonesia, ada dua jenis badak yang tersisa saat ini, jumlahnya kurang dari 100 ekor dan tersebar di Jawa dan Sumatera.
Dalam data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, jumlah badak yang tersisa saat ini sebanyak 77 ekor.
Dan hari ini, Kamis (22/9/2022), menjadi momentum penting dalam mengkampanyekan dan menyadarkan masyarakat akan spesies yang paling terancam punah di dunia.
Peringatan Hari Badak Sedunia ini, bertujuan mengajak masyarakat untuk turut berperan dalam tindakan konservasi badak di dunia yang kini statusnya dalam kondisi terancam punah.
Di dunia sendiri, saat ini ada lima spesies atau jenis badak. Di antaranya badak hitam dan badak putih dari Afrika, badak India, serta badak Sumatera dan badak Jawa dari Indonesia.
Daftar Merah yang dikeluarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) mencantumkan bahwa kondisi status konservasi badak Sumatera dan badak Jawa termasuk dalam kondisi kritis (critically endangered).
Saat ini, kedua spesies badak Indonesia ini pun terus menjadi perhatian bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait agar konservasi dan keberadaan kedua jenis badak asal Indonesia ini dapat terlindungi dari ancaman kepunahan.
Sebab, tak dapat dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui pentingnya melestarikan keanekaragaman hati Indonesia.
Menurut Direktur Komunikasi dan kemitraan Yayasan KEHATI Rika Anggraini dalam siaran pers Hari Badak Sedunia, salah satu upaya untuk menyadarkan peran masyarakat terhadap perlindungan spesies badak Indonesia, badak Sumatera dan badak Jawa, ini adalah dengan kegiatan edukasi.
“Tak hanya memberikan dampak ekologi, badak juga memberikan manfaat pada kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Rika, dikutip dari kemenlhk.
Lebih lanjut Rika menjelaskan bahwa badak adalah simbol kebanggan bangsa Indonesia yang harus dijaga kelestariannya.
Fakta badak Sumatera dan badak Jawa
Dicerorhinus sumatrensis atau badak Sumatera dan Rhinoceros sondaicus yakni badak Jawa adalah dua spesies badak asal Indonesia.
Berikut beberapa fakta menarik tentang badak Sumatera dan badak Jawa, dari ciri fisik, habitat hingga populasi badak di Indonesia.
- Perbedaan fisik badak Sumatera dan badak Jawa
Kedua jenis badak Indonesia, badak Sumatera dan badak Jawa, ini memiliki beberapa fakta dan perbedaan yang menarik, dari ciri fisik, habitat hingga populasinya.
Badak Sumatera, badak Indonesia terancam punah, Hari Badak Sedunia. Badak Sumatera dan badak Jawa adalah dua jenis badak asal Indonesia yang masuk dalam daftar merah IUCN dengan status kritis (critically endangered) atau terancam punah.
Lihat Foto
Perbedaan ciri fisik badak Sumatera dan badak Jawa sangat tampak pada kedua jenis badak tersebut. Badak Sumatera adalah badak terkecil di dunia dan merupakan satu-satunya badak yang tubuhnya ditumbuhi rambut.
Sebelumnya, badak Sumatera juga dikenal dijuluki sebagai badak bertubuh kecil bercula dua. Badak ini memilliki telinga yang besar, kulit berwarna cokelat keabu-abuan atau kemerah-merahan. Cula badak Sumatera panjangnya berkisar antara 25-80 Cm.
Sementara, badak Jawa adalah mamalia terbesar kedua setelah gajah di Asia. Bobot badak Jawa ini bisa mencapai 1.600-2.280 Kg.
Badak Jawa adalah spesies badak bercula satu yang menjadi keunikannya. Selain itu, badak Jawa memiliki kulit yang tebal seperti baju zirah.
Bibir atasnya yang lebih menonjol digunakan untuk meraih makanan dan memasukannya ke dalam mulut.
- Habitat badak Sumatera dan badak Jawa
Sesuai namanya, habitat badak Sumatera adalah di Pulau Sumatera, baik di alam liar maupun di kawasan konservasi seperti Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Way Kambas, dan Taman Nasional Bukit Barisan.
Namun, badak Sumatera juga dapat ditemui di Kutai, Kalimantan Timur. Sedangkan, habitat badak Jawa terfokus di Taman Nasional Ujung Kulon.
Persebaran badak Sumatera biasanya menempati daerah yang cukup luas di hutan-hutan dataran rendah dan menengah di Asia.
Di antaranya meliputi India, Bhutan, Bangladesh, Myanmar, Laos, Thailand, Malaysia (Semenanjung Malaya dan Sabah), Indonesia (Sumatera dan Kalimantan) dan barat daya China, terutama di Provinsi Sichuan.
Sedangkan badak Jawa sebelumnya tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera, seluruh Asia Tenggara sampai ke India dan China.
Sementara itu, populasi badak Sumatera diperkirakan saat ini mencapai kurang dari 100 individu di alam.
Data populasi badak ini berdasarkan Population and Habitat Viability Analysis (PHVA) tahun 2016, dan saat ini keberadaan badan Sumatera, badak terkecil di dunia ini hanya ada di Indonesia.
Populasi badak Jawa menurut catatan KLHK tahun 2021, saat ini, berjumlah sekitar 75 individu. Berdasarkan Daftar Merah IUCN, dua jenis badak Indonesia, yakni badak Sumatera dan badak Jawa sama-sama berstatus kritis (critically endangered).
[]