
ARASYNEWS.COM – Di perbatasan provinsi Sumatera Barat dan provinsi Sumatera Utara terdapat satu danau yang unik, tetapi jarang dikunjungi. Lokasinya berada di Jorong Sitabu, Nagari Rabi Jonggor, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Danau ini dikenal dengan nama Danau Laut Tinggal, yang jauh dari pemukiman penduduk dan berada didalam pelosok hutan. Untuk perjalanan jalur darat mencapai danau ini lebih dari satu hari, mulai dari desa-desa, perkebunan masyarakat, hutan, sungai, air terjun, mata air panas, hingga pada hewan-hewan buas.
Danau ini tepatnya berada di puncak Gunung Malintang, dengan ketinggian sekitar 1940 Mdpl. Gunung Malintang ini berada dalam kawasan Desa Sitobu Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman barat yang berbatasan lansung dengan kabupaten mandailing Natal provinsi Sumatera Utara. Secara administratif danau yang berwarna hijau toska ini berada dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Keindahan Danau Laut Tinggal ini pertama kali dipublikasikan melalui media sosial oleh organisasi Mapala beberapa universitas terkemuka di Sumatera Barat.
Dijelaskan, rute perjalanan mencapai danau ini cukup menantang. Perjalanan jika dari kota Bukittinggi menuju Simpang Empat Pasaman (ibukota Pasaman Barat) dengan waktu sekitar 3 jam.
Kemudian dilanjutkan menuju Desa Paraman Ampalu kecamatan Gunung Tuleh yang bisa ditempuh selama 1 jam dengan kendaraan bermotor.
Tujuan selanjutnya adalah Desa Rabi Jonggor yang memakan waktu sekitar 40 menit. Dan kemudian menuju Desa Sitobu yang bisa ditempuh selama 20 menit dengan kendaraan. Adapun kondisi trek yang dilalui adalah jalan yang sempit dan banyak ditemukan tanjakan yang curam. Jalan dari desa Rabi Jonggor menuju Desa Sitobu ini hanya bisa dilewati satu kendaraan minibus.
Masyarakat desa Sitobu merupakan keturunan suku Mandailing dari provinsi Sumatera Utara, namun secara administratif desa ini berada dalam wilayah Sumatera Barat.
Dari desa Sitobu dilanjutkan dengan berjalan kaki (jalur pendakian). Dan karena belum adanya pengelola resmi objek wisata ini, disarankan untuk memakai jasa pemandu
Dari Desa Sitobu perjalanan menuju Danau Laut Tinggal diawali dengan trekking, berjalan kaki menyusuri ladang dan perbukitan. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan hutan yang masih asri. Perjalanan ditemani dengan suara burung dan hewan yang bermain bebas di alam yang masih terawat keasriannya.
Perjalanan memakan waktu empat jam melalui perbukitan mendaki dan menurun serta beberapa sungai kecil.
Selanjutnya, sampai di desa tua bernama Desa Simpang Lolo. Dari desa Simpang Lolo tujuan selanjutnya adalah Sosopan yang berjarak sekitar 6 kilometer dengan menyusuri sungai Batang Kanaikan.
Di lokasi ini juga dapat ditemukan kolam air panas alami yang dikenal dengan nama kolam air panas Sosopan.

Selanjutnya, perjalanan dengan trek mendaki. Jalur ini akan banyak ditemukan hewan pecet, tanaman berduri dan rotan.
Setelah melakukan pendakian sekitar 6-7 jam akhirnya kita sampai dipuncak gunung yang masih tertutup rapat oleh pepohonan, kemudian selanjutnya menuruni lereng gunung yang cukup curam untuk menuju danau yang berada di bawah.
Selanjutnya, sekitar dua jam menuruni lereng gunung akan ditemukan Danau Laut Tinggal.

Danau Laut Tinggal, sebuah danau berwarna hijau toska yang tersembunyi di alam Kabupaten Pasaman Barat. Warna hijau toska di danau ini, menurut pengamatan para pendaki, berasal dari air laut yang terjebak di pegunungan ketika proses pembentukan bumi, sehingga dinamakan Danau Laut Tinggal.
Namun menurut penelitian menyebutkan bahwa danau ini merupakan danau vulkanik. Ar danau ini mengandung sulfur yang berbahaya bagi tubuh, dan sumber mata air panas di kaki gunung membuktikan adanya aktivitas vulkanik di dalam perut gunung. Akan tetapi bagi para pendaki yang ingin berkemah di tepian danau ini jangan takut akan kesulitan persediaan sumber air bersih, karena ada aliran sungai kecil yang bermuara ke danau ini.

Selain itu, Danau Laut Tinggal ini diapit oleh dua gunung, Gunung Bendera dan Gunung Malintang serta dikelilingi oleh bukit-bukit.
Danau Laut Tinggal berdiameter kurang lebih 3 kilometer persegi. Dan tidak ada hewan atau ikan yang hidup di danau ini. Akan tetapi, jika ingin berkemah di sekitar kawasan ini juga harus ekstra hati-hati, karena ditemukan bekas jejak binatang buas (harimau Sumatera).
Jika para travelers ingin datang menikmati keindahan alam di Danau Laut Tinggal ini, di imbau untuk menjaga keasrian dan kebersihan kawasan ini, terutama dari sampah. []