BI Tak Berkutik Lawan Kenaikan Harga, Hingga Terjadi Kenaikan Inflasi, Padahal Sudah Ada Petani dan Warung Binaan

ARASYNEWS.COM – Hingga kini masih tingginya harga pangan di pasaran dan energi. Dan diperkirakan BI nantinya akan terjadi kenaikan inflasi. Salah satu pemicunya adalah harga pangan untuk cabai dan bawang merah yang telah beberapa pekan mengalami peningkatan.

Untuk Juli 2022 ini, diperkirakan BI akan terjadi inflasi 0,59 persen (mtm). Perkiraan ini berdasarkan survei Pemantauan Harga pada minggu kedua Juli 2022.

“Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Sabtu (16/7/2022) malam.

Dia mengatakan komoditas utama penyumbang inflasi Juli 2022 sampai dengan minggu pertama yaitu cabai merah sebesar 0,20 persen (mtm), bawang merah sebesar 0,13 persen (mtm), angkutan udara dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,07 persen (mtm). Sedangkan tomat sebesar 0,03 persen (mtm), daging ayam ras, mie kering, nasi dengan lauk, Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT), tarif air minum PAM, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu minyak goreng sebesar 0,04 persen (mtm), telur ayam ras, kangkung, sawi hijau, jeruk, bawang putih, dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Dia mengatakan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait.

“BI terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” ujar dia.

Disisi lain, telah cukup lama terjadi kenaikan harga komoditi barang-barang ini dipasaran dan tidak terkendali. Akibatnya daya beli masyarakat untuk barang-barang ini pun lemah.

BI seakan tidak berkutik mengendalikan kenaikan harga barang ini hingga meningkatkan inflasi. BI hanya bisa memprediksi inflasi ini masih dibawah 1 persen dan diklaim masih terkendali. Padahal di lapangan (pasar, dari hasil survei langsung) tidak sedikit pedagang dan pembeli yang mengeluh dengan kenaikan komoditi harga pangan ini.

Disisi lain BI sendiri di berbagai daerah perwakilannya di Indonesia telah memiliki banyak petani-petani binaan yang salah satunya tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani Inflasi Pangan Rendah (Gapoktan INDAH) untuk di kota Pekanbaru, dan bahkan juga mendirikan workshop Warung Segar untuk menjaga stok pangan. []

You May Also Like