
ARASYNEWS.COM – Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus terjadi di provinsi Riau. Dan sepanjang tahun 2023 ini, sudah 34 orang diamankan.
“Iya sejak awal tahun 2023 hingga saat ini ada 34 orang yang ditangkap sebagai pelaku kebakaran lahan. Itu perkaranya ada 35 kasus, kalau tersangkanya 34 orang,” ujar Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Riau Kompol Andrie Setiawan, dikutip dalam keterangannya pada Rabu (4/10/2023).
Dikatakan Andre, untuk yang paling banyak yang diamankan adalah di kabupaten Rokan Hilir (Rohil) oleh Polres sebanyak 11 orang dengan 10 perkara.
Selanjutnya Polres Indragiri Hilir 6 tersangka dengan 6 perkara, Dumai juga 6 orang tersangka dengan 6 perkara, dan Bengkalis 3 tersangka dengan 6 perkara.
Selanjutnya, penyidik Polres Kuansing menangani 4 perkara dengan 4 tersangka, Polresta Pekanbaru 1 tersangka, Rokan Hulu 1 orang. Sedangkan Polres Pelalawan menangani 2 tersangka dengan 1 perkara.
Andre mengatakan, sejumlah berkas perkara sudah ada yang dilimpahkan ke kejaksaan. Namun, untuk kasus yang menjerat korporasi sendiri saat ini masih nihil.
Sementara itu, dari data di BPBD Riau, sejumlah lahan di Riau masih terjadi Karhutla. Dan sepanjang 2023 ini, luas lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang 2023 ini mencapai 1.906 hektare (ha) yang terbakar. Total luas lahan yang terbakar hingga 30 September 1.906 ha.
Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal, mengklaim bahwa kebakaran lahan yang terjadi di Riau tidak menimbulkan kabut asap.
“Kabut asap yang terasa sampai Pekanbaru ini kiriman dari provinsi tetangga. Kalau kebakaran lahan di Riau asapnya tidak sampai menyebar kemana-mana, karena cepat dipadamkan tim gabungan,” klaim Edy.
Dalam data, kebakaran lahan di Riau yang terluas adalah di Bengkalis 393 ha, lalu di Indragiri Hulu 308 ha, Indragiri Hilir 255 ha dan Rokan Hilir 236 ha.
Selanjutnya disusul daerah lain dengan angka di bawah 200 ha terbakar. Lahan terbakar paling sedikit 18 ha yaitu Kuantan Singingi,
Jumlah hotspot
Untuk di Pulau Sumatera, pada Rabu (4/10/2023) sore, terdeteksi sebanyak 961 titik. Sementara itu hotspot Provinsi Riau terdeteksi 18 titik.
Sedangkan di Sumatera Selatan sebanyak 705 titik. Kemudian Jambi 12 titik, Lampung 98 titik, Sumatera Barat 24 titik, Sumatera Utara satu titik, dan Bangka Belitung 102 titik. Data ini disampaikan Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Riau, Bibin Sulianto pada Rabu (4/10/2023).
“Hotspot di Riau ada 18 titik, tersebar paling banyak di Kabupaten Rokan Hulu delapan titik. Kemudian Bengkalis empat titik, Pelalawan dua titik, Siak satu titik, Indragiri Hilir dua titik, dan Indragiri Hulu satu titik,” terangnya.
Seperti diketahui, Pemprov Riau bersama pemerintah daerah 12 kabupaten/kota terus mengantisipasi karhutla yang terjadi sejak lama. Bahkan, Pemprov Riau telah mendapat bantuan helikopter bantuan patroli dan water bombing. Karena sudah mulai teratasi, dua helikopter WB dialihkan ke provinsi lainnya.
Lalu operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi bencana Karhutla di Provinsi Riau dengan menyemai garam sudah dihentikan. Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh Kapolda se-Indonesia mengeluarkan maklumat larangan membakar hutan dan lahan. []