
ARASYNEWS.COM – Ada banyak temuan kasus dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang tengah diuji coba dibeberapa sekolah diberbagai daerah di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah makanan yang tak layak di konsumsi sehingga menyebabkan gangguan keracunan.
Terkait hal ini, Badan Gizi Nasional (BGN) akan mengkaji rencana pemberian asuransi kepada penerima program MBG.
“Saat ini memang kita sedang memikirkan kalau dia terhadap penerima manfaat, tentu asuransinya harus kita buat sebagai bagian dari biaya operasional. Itu yang sekarang kita pikirkan. Itu masih dalam diskusi kita,” kata Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan, dikutip dari inewscom, Senin (12/5/2025).
Pemberian asuransi ini, dikatakannya, tidak akan berpengaruh terhadap anggaran yang sudah ditetapkan karena asuransi ini akan berada di luar dari anggaran MBG.
“Kita harus lihat biaya bahan pangannya tidak boleh berkurang dari Rp10.000. Nah ini operasionalnya juga kita harus hitung dengan cermat,” kata dia.
Dikatakannya juga, BGN tetap memberlakukan prosedur sebagaimana biasanya apabila ditemukan kasus keracunan, seperti evaluasi dan uji lab makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.
“Seperti ada laporan dari Cianjur itu langsung kita evaluasi dulu, dicek di lab apakah benar ini terjadi karena makanan. Kan dia ada sampel makanan di kulkas yang dimasak, itu disimpan biasanya,” kata dia.
“Jika sampel yang diperiksa tidak menimbulkan reaksi keracunan, BGN akan meneliti lebih lanjut. Bisa saja penerima program keracunan makanan yang dikonsumsi beberapa waktu setelah menyantap MBG. Kalau pun terjadi begitu, BGN tetap membantu untuk membiayai pengobatannya,” terang dia.
Salah satu kejadian keracunan dialami di MAN 1 dan SMP PGRI 1 di daerah Cianjur. Ada sebanyak 79 siswa yang mengalami gejala keracunan yang diduga usai mengonsumsi makanan dari program MBG.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan ini dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB). Penetapan status ini memungkinkan penanganan dilakukan secara terpusat dan terkoordinasi, termasuk dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait.
Kejadian lainnya dialami di Bandung, sebanyak 342 siswa SMPN 35 dilarikan ke puskesmas dan RS Salamun yang diduga keracunan usai mengkonsumsi makanan dalam program MBG. []