ARASYNEWS.COM – Ramai diperbincangkan tentang adanya sebuah pulau kecil yang bergerak dengan sendirinya pada waktu-waktu tertentu. Pulau ini berada di desa Entibab, Kapuas Hulu, Kecamatan Bunut Hilir, Kalimantan Barat.
“Salah satu keajaiaban dunia yang tidak terexpose. Namanya pulau begansar (bergerak), terletak di Kapuas hulu, Kecamatan Bunut Hilir, Desa Kuala Buin,” tulis keterangan dalam video yang beredar di media sosial.
Tak hanya itu, dalam video juga terlihat beberapa orang berdiri di atas pulau kecil tersebut ikut bergerak bersama pulau yang ada di permukaan air secara perlahan.
Dalam keterangan, pemerintah daerah setempat, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Wahyu Hidayat membenarkan bahwa kejadian pulau bergerak berlokasi di Desa Entibab di Kecamatan Bunut Hilir.
“Betul, itu ada di Entibab,” ujar Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyu Hidayat, dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (2/8/2022).
Selian itu, Kepala Desa Entibab Iwan Budiana juga mengatakan bahwa pulau “begansar” atau pulau bergerak ada di Danau Bagut tersebut memang bisa bergerak sendiri di Danau Bagut.
“Iya, (pulau) itu bisa bergerak sendiri, secara alami. Bukan buatan manusia,” ujar Iwan, dalam keterangannya.
Dan sejak ditemukan pertama kali, hingga kini terkait pulau tersebut, perangkat desa setempat ingin menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat wisata.
“Kita inginnya menjadikan ini sebagai tempat wisata,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pulau tersebut bergerak pada jam-jam tertentu saja atau ada pada situasi tertentu. Pulau tersebut lebih sering bergerak saat waktu musim air agak banyak atau sedikit banjir.
Dikatakan Iwan, biasanya bergerak saat banyak air terjadi pada bulan Oktober atau pada musim hujan.
“Pada bulan ke-10 ke atas, tapi tidak menutup kemungkinan di bulan-bulan lain pulau tersebut juga bisa bergerak, tergantung air apakah ada besar atau sedikit banjir,” terang dia.
Masih dijelaskan Iwan, keberadaan pulau bergerak itu sudah ditemukan cukup lama, namun ia tidak bisa menjelaskan pastinya kapan. Akan tetapi tidak viral karena belum memadainya informasi.
Ia menceritakan, pada 2017, warga setempat bahu-membahu untuk memfasilitasi kawasan dekat pulau bergerak berada.
Masyarakat mengerjakan pembangunan ringan seperti pembangunan rumah tunggu, jalan-jalan seputaran atau jalan untuk akses ke pulau bergerak. Kemudian, pembebasan lahan-lahan yang dianggap strategis untuk pembangunan fasilitas-fasilitas lainnya.
“Sejauh ini segenap masyarakat dan tentunya pihak desa telah melakukan upaya-upaya menggunakan dana desa maupun usaha-usaha lainnya. Hanya saja ada kendala selama mengembangkan fasilitas untuk pulau bergerak itu.
Salah satu kendala adalah dalam melakukan pembangunan fasilitas penunjang masih menggunakan dana desa. []