
ARASYNEWS.COM – Sumatera Barat memang indah luar biasa dalam hal pemandangan alamnya, mulai dari perbukitan, gunung, pantai, air terjun, dan banyak lagi lainnya.
Salah satu yang diceritakan kali ini adalah tentang lokasi pemandian. Masyarakat menamainya adalah Mato Aia Dingin di Nagari Paninggahan, Kabupaten Solok.
Lokasi ini menjadi daya tarik dengan spot diving yang banyak disuka oleh pehobi selam.
Pemandian Mato Aia Dingin dengan air yang jernih dan sejuk ini bisa sebagai salah satu tempat menikmati alam bawah air.
Pemandian alami Mato Aia ini berbentuk dua kolam. Kolam yang lebih besar memiliki kedalaman sekitar 3 meter dengan dasar yang eksotis dan bahkan terkesan misterius.
Pada salah satu bagian kolam itu terdapat pohon besar sejenis Pinus. Di tengah kolam juga terdapat tumpukan bebatuan yang sampai ke permukaan, sehingga bisa dijadikan sebagai tempat jeda ketika berenang.
Cabang pohon kerap dimanfaatkan anak-anak untuk lokasi aksi terjun bebas ke kolam.
Sedangkan kolam yang satunya lagi lebih dangkal, sebagai wahana pemandian untuk anak-anak.
Jernihnya air membuat dasar kolam yang terdiri dari bebatuan dan pasir bisa dilihat dengan jelas.
Kolam-kolam ini terdapat beberapa tumbuhan air, mata air ini juga dihuni oleh biota khas air tawar.
Sebelum dijadikan sebagai salah satu spot diving air tawar yang luar biasa, Pemandian Mato Aia Paninggahan oleh penduduk setempat sebagai tempat mandi. Airnya yang sangat jernih dan bening membuat anak-anak menyukai mandi di lokasi ini.
Dan beberapa waktu belakangan, Pemandian Mato Aia Paninggahan mulai didatangi oleh para pehobi photography underwater.
Keeksotisannya membuat gatal para fotografer untuk mengabadikannya.
Kontur dasar bawah air Mato Aia Dingin yang eksotis dengan kejernihan yang sangat luar biasa, membuatnya berbeda dengan spot diving lainnya.
Walaupun sangat jernih, dasar dari mata air ini adalah pasir yang bercampur dengan lumpur. Para penyelam, harus mempunyai buoancy atau kemampuan melayang yang baik. Karena jika tidak, pasir dan lumpur serta tumbuhan air yang berada di dasar, akan terangkat naik karena kepakan fin, atau terkena bagian tubuh kita yang naik turun.
Perlu adanya pengaturan dan pengetahuan penyelaman yang baik, agar lingkungan pemandian alami tetap terjaga dengan baik dan selalu lestari.
Campur tangan pemerintah daerah harus mulai dilakukan pada tempat-tempat unik seperti Mato Aia Paninggahan ini, sehingga bisa menjadi salah satu andalan pariwisata alam setempat, sekaligus menjadi cagar alam yang aman bagi para penghuninya.

“Mato Aia” dalam bahasa Minangkabau berarti mata air. Objek wisata ini terletak di kaki Bukit Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Lokasi ini tepatnya berada di Jorong Koto Baru Tambak, Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjungsirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Jaraknya sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Solok.
Selama perjalanan menuju tempat ini kita akan disuguhi nuansa lukisan alam nan elok. Mulai dari hamparan sawah, Danau Singkarak yang indah, hingga gugusan Bukit Barisan yang kokoh memagar wilayah Kabupaten Solok.
Untuk rute menuju kawasan Pemandian Mato Aia, kita akan mengakses jalan lintas menuju Pasar Sumani. Dari Pasar Sumani, perjalanan kita lanjutkan ke arah Saniang Baka, Muaro Pingai, dan sampailah kita ke Nagari Paninggahan. Dari pusat Nagari Paninggahan, kita hanya butuh waktu 15 menit ke lokasi mata air.
Begitu memasuki kawasan mata air, kita akan merasakan suasana yang sangat sejuk di lingkungan alam yang sangat asri. Kita akan melihat langsung air yang bening, sejuk, bahkan sangat dingin (bagi yang belum biasa) menyembur tanpa henti dari celah batu, di kaki bukit yang terdapat di bagian baratnya. Bebatuan gunung yang bersih. di sisi dan dasar pemandian menimbulkan sensasi untuk kita segera “nyemplung” atau menceburkan diri.
Airnya yang super bening, menimbulkan sensasi tersendiri. Karena beningnya, kita dapat melihat dengan jelas semua benda yang tedapat di dasar air.
Seramai apapun orang yang berenang di pemandian itu, airnya tetap bening. Tentunya karena airnya selalu berganti. Pemandian ini merupakan pemadian air mengalir. Pastinya sehat, alami, dan bersih.
Air yang selalu menyembur dari mata air akan selalu mengalir ke pemandian. Air di pemandian akan mengalir terus ke sungai. Selanjutnya air sungai, utamanya digunakan untuk pengairan sawah dan ladang petani.
Makin hari pengunjung mato aia makin banyak. Informasi tentang keindahannya pun sudah makin meluas, bukan hanya ke luar Kabupaten Solok, tetapi juga sudah keluar Sumatera Barat. Melihat antusiasme pengunjung yang datang ke Mato Aia ini, Pemerinttah Kabupaten Solok memasukan objek wisata Mato Aia ini ke salah satu Agenda wisata Alam yang terdapat di dinas Pariwisata Kabupaten Solok.
Untuk bisa merasakan sensasi berenang di kawasan pemandian, kita hanya perlu merogoh kocek Rp 5.000/orang. Bagi yang tidak bisa berenang, pengelola objek wisata ini menyediakan jasa penyewaan ban besar sebagai pelampung. Usai berenang, pengunjung dapat mengatasi dingin dengan menikmati aneka kuliner ringan dan hangat yang di sajikan penduduk setempat. []