
ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Tim Kukerta Universitas Riau sukses melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring kepada ibu-ibu PKK. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (12/8/2021) lalu bersama Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Sukamaju Kelurahan Sungai Ambang. Turut serta dihadiri Ibu Lurah dan Ibu RW 03.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, seluruh peserta yang hadir tetap mematuhi protokol kesehatan sebagaimana aturan yang ditetapkan Satgas Penanganan Covid-19, seperti memakai masker dan mencuci tangan.
Kegiatan ini merupakan bentuk inovasi dari sepuluh orang mahasiswa Kukerta Universitas Riau atas terbatasnya pengetahuan warga Desa Sukamaju terhadap penggunaan bahan kimia dan bagaimana cara pembuatannya.
Rendi Permana selaku ketua tim Kukerta Universitas Riau mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan tim Kukerta Universitas Riau yang dilaksanakan di desa tersebut.

Dikatakannya, dengan adanya pelatihan pembuatan sabun cuci piring ini, diharapkan bisa membantu dan meningkatkan perekonomian masyarakat RW 03 di masa pandemi Covid-19.
Adapun bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan sabun cuci piring tersebut yaitu, texapon (untuk mengangkat lemak dan kotoran), sodium lauryl sulfate (untuk mempercepat pengangkatan lemak), garam halus (sebagai pengental sabun), pewarna, dan pewangi.
Dijelaskan Rendi, dalam pembuatan sabun cuci piring ini, ada beberapa tahapan yang harus dilalui.

“Pembuatan sabun cuci piring pertama kali dilakukan dengan membuat larutan dengan masing masing 3 bahan utama, yaitu larutan texapone, larutan sodium lauryl sulfate (SLS), dan larutan garam halus,” diterangkan Rendi, dalam informasi yang disampaikannya.
“Masing-masing bahan dilarutkan dalam 6 liter air dan diaduk hingga larutan homogen. Kemudian, larutan garam halus dan larutan sodium lauryl sulfate (SLS) dicampur ke dalam larutan texapone secara bertahap dan diaduk,” terangnya.
“Setelah ketiga bahan telah tercampur, masukkan pewarna dan pewangi secukupnya lalu aduk hingga rata,” lanjut dia.

Dalam pelaksanaan pembuatan sabun cuci piring, ibu-ibu PKK dibagi menjadi 2 kelompok yang didampingi oleh 5 orang anggota Kukerta di tiap kelompok. Pelatihan diawali oleh pengenalan alat dan bahan serta penjelasan cara pembuatan.
“Setelah seluruh proses pembuatan sabun cuci piring selesai dilakukan, cairan sabun harus didiamkan selama 1 hari sebelum bisa dipakai,” sebut Rendi.
“Hal ini bertujuan agar busa sabun mengendap dan menghasilkan cairan sabun cuci piring pada umumnya. Sabun cuci piring kemudian dikemas dan dibagikan kepada ibu-ibu PKK pada keesokan harinya,” ujar Rendi.
Dikatakan Rendi, selama pelatihan berlangsung, para peserta sangat antusias dalam melaksanakan pembuatan sabun cuci piring. Dan salah satunya adalah Ibu RW 03 yang sangat mengapresiasi berjalannya kegiatan ini.

“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan pembuatan sabun cuci piring ini karena kegiatan ini bisa menambah pengetahuan kami tentang alat dan bahan, serta cara pembuatan sabun cuci piring,” ucap Ibu RW 03 Kelurahan Sungai Ambang.
“Dan kami berharap, warga dapat mengembangkan pembuatan sabun cuci piring secara mandiri untuk meningkatkan pendapatan di masa pandemi Covid-19,” harap Ibu RW 03 mewakili warga Kelurahan Sungai Ambang. [Rls]