
ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Daerah yang sangat terkenal di kota Pekanbaru adalah Panam. Nama tempat ini membentang di kawasan Jalan HR Soebrantas dan sekitarnya.
Kawasan Panam merupakan wilayah dengan jumlah penduduk yang padat di Ibukota Provinsi Riau. Kawasan ini juga kerap terjadi kemacetan. Karena terdapat banyak pemukiman penduduk, kuliner, pusat-pusat perbelanjaan, rumah sakit, kampus, tempat ibadah, dan lainnya. Wilayah ini selalu ramai baik siang ataupun malam hari.
Dahulunya jalan protokol di Panam ini hanya satu jalur. Kemudian Pemko Pekanbaru melakukan pembebasan lahan dan melebarkan jalur ini menjadi dua jalur seperti yang terlihat saat ini.
Akan tetapi saat itu hampir tidak ada terlihat banjir, terutama di ruas jalan HR Soebrantas. Tapi kini banjir kerap menggenangi jalan-jalan di wilayah Panam.
Panam masuk dalam wilayah kecamatan Tampan. Pada akhir 2020, Pemerintah Kota Pekanbaru menghapus nama Tampan hasil pemekaran beberapa kecamatan. Pekanbaru yang semula 12 kecamatan, menjadi 15 kecamatan dengan 83 kelurahan.
Tampan dipecah menjadi Kecamatan Tuah Madani dan Binawidya. Kecamatan Tuah Madani terdiri dari 5 kelurahan, yakni Sialang Munggu, Sidomulyo Barat, Tuah Karya, Tuah Madani, dan Air Putih. Sedangkan Binawidya terdiri dari 5 kelurahan juga. Yaitu, Simpang Baru, Delima, Tobek Godang, Binawidya dan Sungai Sibam yang sebelumnya bagian dari Kecamatan Payung Sekaki.
Dua kecamatan ini dipisahkan oleh Jalan HR Soebrantas. Uniknya, tidak ada nama Panam dalam daftar kecamatan dan kelurahan di Pekanbaru.
Meski begitu, nama Panam lebih melekat dan terkenal dari nama kecamatan dan beberapa kelurahan di kawasan itu.

Asal Usul Nama Panam
Tahukah kamu, dari mana asal kata Panam itu sendiri? Penamaan Panam bukan berasal dari nama sebuah tempat. Melainkan dari sebuah nama perusahaan minyak bernama Pan American Petroleum Corp.
Melansir Wikipedia, Pan American Petroleum and Transport Company (PAT) adalah sebuah perusahaan minyak bumi yang didirikan pada tahun 1916 oleh pengusaha Amerika Serikat Edward L Doheny, yang menemukan sumber minyak di Meksiko.
Pan American mengaut untung yang besar dari meningkatnya permintaan minyak selama Perang Dunia Pertama dan kemudian dari berkembangnya penggunaan mobil. Selama beberapa waktu, ia merupakan perusahaan minyak Amerika Serikat yang paling besar, dengan konsesi bisnis di AS, Meksiko, Kolombia, dan Venezuela.
Pada 15 Juni 1962, “Pan American Oil Company” mengadakan kontrak dengan Pertamin (pendahulu Pertamina) senilai US$28.5 juta untuk mengadakan eksplorasi minyak bumi di Provinsi Riau. Tidak diketahui bagaimana akhir dari kontrak eksplorasi ini.
Budayawan Riau, Tennas Effendy, juga pernah berkisah bahwa Perusahaan asal Paman Sam tersebut pernah melakukan pencarian atau eksplorasi di wilayah itu.
Perusahaan itu memasang baliho besar agar mudah dilihat masyarakat. Baliho itu bertuliskan Pan American.
Tetapi masyarakat kala itu kesulitan menyebut Pan American. Sehingga masyarakat meringkasnya menjadi Pan Am (singkatan dari Pan American). Dari situlah kemudian kata Panam dipakai masyarakat, hingga kini.
Sejak itu, orang Pekanbaru mulai akrab dengan nama Panam. Nama Panam dikenal sampai sekarang. Inilah asal usul nama kawasan Panam di Pekanbaru. []