
ARASYNEWS.COM, BUKITTINGGI – Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati meminta maaf terkait gaduh video Polantas di media sosial.
Seperti diketahui, Polantas Bukittinggi tengah viral karena diserang netizen gara-gara menilang kendaraan. Netizen mengeluhkan cara Polantas yang dianggap terlalu berlebihan dalam menilang pengendara.
Dalam video memperlihatkan polisi lalu lintas di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) menilang sejumlah kendaraan viral di media sosial. Video itu viral lantaran disebut polisi meminta uang yang tak masuk akal ke pengendara ketika melakukan penilangan.
Ada beberapa video viral yang beredar ketika polisi melakukan penilangan kepada sejumlah pengendara. Salah satunya bernarasi polisi meminta uang tilang tidak masuk akal.
“Bang. Kota Bukittinggi lantasnya sudah meresahkan. Mereka main kejar pengendara roda dua dan dibawa ke Polres. Menurut dari mereka uang tilangnya tidak masuk akal, Rp 200 ribu ke atas,” tulis narasi video.
Netizen bahkan mengatakan hal ini mengganggu kenyamanan dan banyak juga yang mengganti kata Bukittinggi menjadi Bukit Tilang (Bukittinggi Kota Tilang) karena viralnya video polisi melakukan penilangan.
Tak hanya itu, salah satu oknum Polantas juga terlihat menggunakan motor dengan nomor polisi diduga bodong.
“Saya memohon maaf atas viralnya video penegakan hukum terhadap pelanggar lalu lintas yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat Bukittinggi,”ungkap Yessi, pada Sabtu, 11 Agustus 2023.
Dia juga meminta maaf kepada wisatawan yang datang ke kota wisata itu.
“Ini menjadi kritik, saran dan bahan evaluasi untuk melakukan penegakan hukum dengan lebih humanis dan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” jelasnya.
Kombes Yessi juga mengatakan sudah melakukan pemeriksaan di Propam terhadap Polantas yang terkait.
“Kepada masyarakat kita imbau untuk tetap melengkapi surat-surat kendaraannya,” katanya.
Video-video viral itu masih bisa kita saksikan di sejumlah akun media sosial seperti instagram. Dan selain itu, ada beberapa pengguna media sosial yang ditelusuri dan meminta untuk memohon maaf atas unggahannya yang menyerang polisi di Bukittinggi. Hal itu disampaikan Kasat Lantas Polresta Bukittinggi, AKP Ghanda Novidiningrat.
Ghanda menyebutkan, anggotanya telah melakukan penilangan sudah sesuai prosedur
“Dalam penindakan pelanggaran lalu lintas, kami juga mengikuti instruksi dari Kapolri ke Korlantas Polri. Yang mana dalam penindakan pelanggaran tidak boleh dengan razia. Namun kalau ada pelanggaran saat kami patroli, akan kami tindak dengan cara diberhentikan di tengah jalan. Ini sudah sesuai SOP,” katanya.
Pasca video penilangan itu viral, diakuinya banyak opini liar dari masyarakat salah satunya harga tilang yang tentang tidak wajarnya harga tilang dan anggotanya yang disebut mencari kesalahan pengendara.
“Pada saat penindakan itu, anggota kami juga tidak meminta pembayaran di lokasi. Pembayaran itu pada bank yang mitra kami, dan dibayarkan pada saat sidang. Saat ini banyak masyarakat beranggapan pembayar pada polisi. Padahal pergerakan uang tidak ada sama kami,” ujarnya.
“Dari viralnya video itu, serta ditambah narasi tidak benar. Kami sudah mencari pembuat konten. Kami meminta klarifikasi terhadap video itu. Dan kami sudah bertemu dengan si pembuat konten, mereka semua juga tidak pernah kena tilang sama anggota kami,” sambungnya.
Kata AKP Ghanda, tujuan beberapa orang yang memviralkan video anggotanya saat penindakan hanya sebatas mencari followers di media sosial. Saat ini menurutnya sudah ada empat orang yang diminta keterangan terkait viralnya anggotanya melakukan penindakan.
“Bahkan video viral dinarasikan kami menanyakannya BPKB saat penilangan. Padahal setelah kami minta klarifikasi, hanya dia salah dengar. Untuk orang ini juga sudah minta maaf juga,” pungkasnya. []