Jalur-jalur Pendakian Gunung Marapi dan Momen Perayaan HUT RI

ARASYNEWS.COM – Gunung Marapi adalah gunung berapi yang terletak di Sumatra Barat, Indonesia. Gunung ini tergolong gunung yang paling aktif di Sumatra. Terletak dalam kawasan administrasi Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Gunung ini dapat juga dilihat dari kota Bukittinggi, kota Padangpanjang dan kota Batusangkar. Memiliki ketinggian 2.891 meter. Gunung Marapi sudah meletus lebih dari 50 kali sejak akhir abad 18.

Setiap minggunya, gunung Marapi ini kerap dikunjungi para pendaki dari berbagai daerah. Dan waktu yang paling ramai dikunjungi adalah pada malam pergantian tahun baru Masehi dan pada perayaan HUT RI.

Biasanya setiap perayaan HUT RI, para pendaki melakukan upacara pengibaran bendera di puncak. Dan momen ini paling banyak ditunggu-tunggu para pendaki dari berbagai daerah.

Lokasi lapangan yang luas berada di puncak dekat kawah gunung dimanfaatkan untuk upacara pengibaran bendera merah putih.

Dari keterangan Algumara Basecamp (@marapi_singgalang), mengatakan banyak jalur pendakian yang bisa dimanfaatkan bagi pendaki pemula.

Ada banyak jalur yang dapat dilalui para pendaki untuk mendaki gunung ini, yakni dari Koto Baru, dari Batu Palano, dari Pariangan, dan yang terbaru dari Aia Angek.

Untuk dari Koto Baru bisa menggunakan kendaraan seperti sepeda motor maupun mobil, maka akan langsung sampai ke tower pemancar televisi. Jalur ini paling banyak dimanfaatkan karena merupakan jalur pertama yang dirintis.

Selain itu, bagi pemula juga bisa melewati jalur Batu Palano karena jalur lebih landai dan di setiap trek banyak daerah datar untuk nge-camp atau beristirahat.

Tidak hanya itu, pada setiap pos pendakian melewati jalur Batu Palano juga terdapat beberapa penjual makanan yang akan memudahkan para pendaki baru

Jalur lainnya, jika dari Pariangan, para pendaki akan menemui banyak rintangan karena trek jalurnya yang menantang. Untuk estimasi waktu yang dibutuhkan oleh pendaki untuk mencapai puncak adalah sekitar 5-8 jam sama seperti jalur Pariangan.

Hanya saja, jalur dari Pariangan ini pernah sempat ditutup karena pernah memakan korban. Selain itu jalur ini juga sepi dilalui.

Sementara untuk jalur Aia Angek, meski waktu tempuh menuju puncak memiliki estimasi yang lebih cepat, sekitar 3-4 jam, tergantung kondisi stamina dan bisa langsung sampai di bawah “paninjauan”, dan jalurnya lebih terjal.

Jalur Aia Angek ini terletak di Nagari Aie Angek Kecamatan X Koto. Jika dari arah Padang Panjang, patokannya sesudah Rumah Puisi Taufik Ismail, Pasar Sayur Aie Angek, pada sebelah kanan jalan raya akan terlihat jembatan rel kereta api. Sedangkan dari arah kota Bukittinggi, maka lokasinya sesudah pasar Koto Baru, sekitar 3 kilometer setelah masjid Kayu Tanduak. Tepatnya di seberang Ponpres Alhira, akan terlihat jembatan rel kereta api.

Jalur-jalur ini hingga kini masih aman dilalui, terutama pada malam hari. Mendaki pada malam hari mungkin kerap dilakukan oleh sebagian pendaki. Entah karena belum merasa lelah, atau sengaja mengincar momen matahari terbit.

Akan tetapi, kondisi fisik dan alam juga perlu menjadi perhatian para pendaki.

Untuk jalur pendakian pada malam hari, lebih disarankan melalui jalur Batu Palano karena papan petunjuk arah masih terlihat jelas dan jalur pendakian juga masih bersih.

Sementara untuk Aia Angek, meski papan petunjuk arah juga terlihat jelas. Namun, jalur setapak yang ada di sana kerap tertutup dedaunan.

Bagi para pendaki pemula yang belum familiar yang membutuhkan jasa pemandu atau porter, dapat menghubungi pengelola gunung ini di basecamp yang tersedia di kaki gunung dekat pintu masuk jalur. []

You May Also Like