
ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Disbun Provinsi Riau merilis daftar harga tandan buah segar (TBS) sawit terbaru pada awal bulan Agustus 2022 ini. Harga TBS sawit mengalami kenaikan periode 3-9 Agustus 2022.
Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau, mulai merangkak naik. Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp 197,27 per kilogram atau mencapai 10,19 persen dari harga minggu lalu.
Harga terbaru TBS, pohon sawit umur tiga tahun Rp 1.568,88, umur 4 tahun Rp 1.701,44, umur lima tahun Rp 1.861,73/kg.
Selanjutnya, usia sawit umur 6 tahun Rp 1.906,76, umur 7 tahun mencapai Rp 1.981,19, umur 8 tahun Rp 2.036,17, umur 9 tahun harga Rp 2.084,70/kg.
Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Disbun Provinsi Riau, Defris Hatmaja merincikan, harga tertinggi untuk sawit usia 10 tahun, sampai 20 tahun mencapai Rp 2.134,08.
Sedangkan sawit usia 21 tahun harga TBS sawit mencapai Rp 2.042,23, usia 22 tahun Rp 2.031,83, usia 23 tahun Rp 2.023,17, usia 24 tahun Rp 1.936,52, dan terakhir usia 25 tahun mencapai Rp 1.888,86.
“Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp 197,27 per kilogram atau mencapai 10,19 persen dari harga minggu lalu,” kata Defris, dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu (3/8/2022)
“Harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan, naik menjadi Rp 2.134,08 per kilogram,” kata dia.
Defris menjelaskan kenaikan harga TBS sawit disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
“Faktor internalnya, karena harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data mengalami kenaikan,” lanjut Defris.
Di sisi lain, dari faktor eksternal, harga CPO membukukan kenaikan lima hari beruntun pada 25-29 Juli.
“Selama lima hari tersebut, harga terdongkrak 17,53 persen point-to-point. Harga CPO bergerak searah dengan minyak-minyak lainnya,” jelasnya.
Defris mencontohkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade pekan ini melesat 13,46 persen, sementara di bursa Dalian (China), harga minyak kedelai naik 8,81 persen
“Harga minyak kedelai mempengaruhi harga CPO, karena dua komoditas ini saling menggantikan. Saat harga minyak kedelai mahal, maka permintaan CPO akan meningkat sehingga harganya terangkat,” jelasnya.
“Harga CPO Rp 9.741,67, harga Kernel Rp 4.819,73,” tutupnya. []