BMKG Sinkronkan Waktu Jam Gadang di Bukittinggi Dengan Standar Waktu Nasional

ARASYNEWS.COM – Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) bersama Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat telah sinkronkan waktu Jam Gadang dengan standar waktu nasional. Kegiatan ini dilaksanakan secara resmi di Taman Jam Gadang, Selasa (20/9/2022) kemarin.

Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengatakan BMKG memiliki tupoksi untuk penyesuaian standar waktu nasional termasuk penyesuaian waktu Jam Gadang yang menjadi rujukan di kota wisata.

“Jam Gadang sebagaimana kita ketahui, merupakan pusat Kota Bukittinggi yang sekaligus menjadi salah satu rujukan bagi masyarakat Bukittinggi khususnya untuk melihat dan menyamakan tanda waktu, untuk itu standar waktu di Jam Gadang harus selalu merujuk ke standar nasional, sehingga kita lakukan sinkronisasi,” kata Suaidi Ahadi, dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu (21/9/2021).

Dikatakannya, bahwa untuk sinkronisasi waktu, masyarakat juga dapat mengakses melalui website www.jam.bmkg.go.id.

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar yang turut hadir dalam kegiatan ini, mengapresiasi perhatian BMKG yang telah melakukan penyesuaian waktu Jam Gadang dengan standar nasional.

“Waktu pada Jam Gadang ini menjadi patokan masyarakat, dan kini waktunya sudah benar dan sesuai standar nasional,” kata Erman Safar.

“Terima kasih kami ucapkan pada BMKG, Jam Gadang ini adalah generator kota, semua orang memperhatikan Jam Gadang sebagai magnet dan juga tentunya penanda waktu terbesar di Sumbar,” katanya.

Ia mengatakan penyinkronan tanda waktu Jam Gadang akan diikuti oleh masyarakat khususnya SKPD agar tidak terjadi kesalahan dalam operasi kerja.

“Jika ada kesalahan waktu pada Jam Gadang, tentu akan banyak juga yang salah, nanti seluruh SKPD juga harus sinkronkan waktunya agar semua sama. Kita setting ulang nanti semua, termasuk petugas di Jam Gadang juga harus rutin melakukan pengecekan,” ujar Erman Safar.

Jam Gadang ini hingga kini menjadi salah satu kebanggaan dan menjadi tujuan wisatawan dari berbagai daerah dalam hingga luar negeri.

Monumen Jam Gadang yang tingginya 26 meter itu dirancang oleh arsitek berdarah Minang bernama Jazid Sutan Maruhun bersama Rasyid Sutan Gigi Ameh yang pembangunannya selesai pada tahun 1926.

Ketika itu sekretaris kota Rook Maker mendapat hadiah berupa jam berukuran besar dari Ratu Belanda dan kemudian memerintahkan pembuatan bangunan untuk menopangnya.

Meski didatangkan dari Belanda, tapi jam itu dibuat di Jerman. Baja penopang mesinnya bertuliskan ‘Recklinghausen 1926’, dan ini nama salah satu distrik di Jerman.

Mesin Jam Gadang terdiri atas roda bergerigi yang saling terhubung dan disangga oleh plat besi. Mesin jam ini terlindung dalam lemari kaca, terhubung dengan lonceng besar yang menggunakan kawat baja. []

Source. BMC dan BMKG Padang Panjang

You May Also Like