
ARASYNEWS.COM – Dalam bulan pertama Hijriah ini, yakni bulan Muharram, ada puasa Tasu’a dan puasa Asyura. Puasa ini selalu dilakukan Baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Pada tahun ini, puasa ini jatuh pada 9 Muharram besok (Rabu, 18 Agustus 2021). Sementara, puasa Asyura dilakukan hari berikutnya yakni Kamis, 19 Agustus 2021.
Berdasarkan riwayat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, disebutkan dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma yang berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata, “Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani”. Lantas beliau mengatakan, “Apabila tiba tahun depan InsyaAllah (jika Allah menghendaki), kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan”. Ibnu Abbas mengatakan, “Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam telah meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134).
Selain itu juga disebutkan oleh Imam Nawawi rahimahullah, Imam Syafi’i, ulama Syafi’iyah, Imam Ahmad, Ishaq, dan selain mereka berpandangan bahwa disunnahkan melakukan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram sekaligus, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan puasa Asyura (10 Muharram) dan berniat ingin melaksanakan puasa pada tanggal sembilannya.
Adapun alasan kenapa puasa tanggal 10 Muharram diikuti dengan puasa tanggal 9 Muharram, yaitu supaya tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi, di mana orang Yahudi hanya melakukan puasa pada tanggal 10 Muharram saja. Inilah alasan yang disebutkan dalam hadis. Ada juga ulama yang memberikan alasan lainnya, yaitu agar berhati-hati untuk menentukan tanggal sepuluhnya. Namun, pendapat pertama yang disebutkan itulah yang lebih kuat. Wallahu a’lam. (Syarh Shahih Muslim, 8: 14).
Adapun keutamaan yang didapat bagi yang menjalankannya adalah dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum:
- Menebus Dosa Setahun Silam
Umat Islam tidak luput dari dosa, dan mengikis dosa-dosa yang telah dilakukan setahun belakang dapat menjalankan ibadah puasa Asyura ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, “Menebus dosa tahun yang lalu.” (HR.Muslim)
- Mengikuti Ajaran Rasul
Seperti yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: “Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa.” (HR.Muslim).
Selain itu, Abu Hurairah juga berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda: “Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!”
- Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan
Abu Hurairah berkata, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan. Oleh karenanya, puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa. Sebab puasa Ramadhan adalah wajib sedangkan puasa Muharram adalah sunah.
- Hari Puasa Umat Nabi Musa
Ibnu Abbas mengungkapkan bahwa Baginda Rasulullah datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Maka Nabi bertanya. “Ada apa ini?” Mereka menjawab, “Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya.”
Maka Rasulullah bersabda: “Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu.” Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa.” (HR. Bukhari Muslim).
Puasa Asyura berhubungan erat dengan Nabi sebelum Rasulullah, yaitu Musa dan kaumnya. Maka dari itu, beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa.
- Mewujudkan Impian Rasulullah
Ini adalah impian Rasulullah yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapai. Impian itu adalah puasa Tasu’a, yakni puasa pada tanggal 9 Muharram. Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra: Rasulullah bersabda: “Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu’a (tanggal 9 Muharram). (HR.Muslim).
Berikut bacaan niat yang dilafalkan sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Muharram
Bacaan niat puasa Tasu’a
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit taasuu’aa sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: saya niat puasa Tasu’a, sunnah karena Allah Ta’ala
Bacaan niat puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah Ta’ala.
[]