Bencana Banjir yang Datang dan Cara Mengatasinya Menurut Al-Qur’an

ARASYNEWS.COM – Bencana bisa datang kapan saja sebagaimana yang digariskan dalam kehidupan yang diberikan Allah SWT.

Bencana yang datang ini bisa dalam bentuk apa saja dan kapan saja yang tidak kita ketahui. Datang bisa sebagai cobaan, sebagai ujian, sebagai musibah, atau juga bisa sebagai hukuman.

Bencana yang kita ketahui adalah seperti banjir, gempa bumi, kebakaran, kecelakaan, penyakit, kekurangan, kehilangan dan hingga pada kematian.

Dalam kitab suci Al-Qur’an disebutkan tentang bencana yang salah satunya adalah banjir. Dan ini juga dikisahkan dalam beberapa surah, diantaranya Surah Hud, Al-A’raf, dan Nuh.

  1. Surah Hud

Ayat 44 menceritakan banjir dahsyat sebagai azab kepada kaum Nabi Nuh

وَقِيلَ يَٰٓأَرْضُ ٱبْلَعِى مَآءَكِ وَيَٰسَمَآءُ أَقْلِعِى وَغِيضَ ٱلْمَآءُ وَقُضِىَ ٱلْأَمْرُ وَٱسْتَوَتْ عَلَى ٱلْجُودِىِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

wa qīla yā arḍubla’ī māaki wa yā samāu aqli’ī wa gīḍal-mā`u wa quḍiyal-amru wastawat ‘alal-jụdiyyi wa qīla bu’dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim”. (QS. Hud : 44)

Selain itu dalam ayat 25-48 menjelaskan bahwa hanya Nabi Nuh dan orang-orang beriman kepadanya yang selamat dari banjir bandang.

Masih dalam surah Hud, Allah SWT berfirman

وَمَا ظَلَمْنٰهُمْ وَلٰـكِنْ ظَلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ فَمَاۤ اَغْنَتْ عَنْهُمْ اٰلِهَتُهُمُ الَّتِيْ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ لَّمَّا جَآءَ اَمْرُ رَبِّكَ ۗ وَمَا زَا دُوْهُمْ غَيْرَ تَتْبِيْبٍ

Artinya: “Bukanlah Kami yang menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, (disebabkan) citra (kondisi) lingkungan mereka tidak mampu menolong di saat banjir, bahkan mereka semakin terpuruk dalam kehancuran,” (QS. Hud: 101).

Jadi dalam Al-Qur’an, Allah sudah begitu terang menjelaskan penyebab terjadinya bencana alam yang satu ini Inilah salah satu keajaiban kitab suci Al-Qur’an.

  1. Surah Al-A’raf

Dalam mengatasi bencana banjir pun di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan. Allah memerintahkan manusia agar tidak melakukan kerusakan di bumi.

Seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَ رْضِ بَعْدَ اِصْلَا حِهَا وَا دْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًا ۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan,” (QS. al-A’raf: 56).

Dalam surah Al-A’raf ini juga dikisahkan banjir pertama kali muncul di Surah 6 nomor 7.

  1. Surah Nuh

Kisah banjir terakhir kali muncul di Surah Nuh. Banjir yang menimpa kaum Saba’. Ini terjadi karena bobolnya bendungan yang digunakan sebagai sumber air dan irigasi pertanian

Akibat banjir tersebut, lahan-lahan pertanian kaum Saba’ hancur dan tidak dapat lagi ditumbuhi tanaman

Banjir yang terjadi dalam Al-Qur’an adalah azab dari Allah SWT terhadap kaum yang membangkang, ingkar kepada ajaran Rasul-nya, dan kufur terhadap nikmat Allah.

Pada ayat-ayat itu, timbulnya banjir akibat pembangkangan umat manusia pada ajaran Tuhan yang disampaikan para Nabi.

  1. Surah Al ‘Ankabut

Banjir bandang yang menimpa kaum Nabi Nuh AS juga diceritakan dalam surah Al ‘Ankabut ayat 14-15. Allah SWT berfirman,

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ ١٤
فَاَنْجَيْنٰهُ وَاَصْحٰبَ السَّفِيْنَةِ وَجَعَلْنٰهَآ اٰيَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ١٥

Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim. Maka, Kami selamatkan Nuh dan para penumpang bahtera serta Kami jadikannya sebagai pelajaran bagi alam semesta.” (QS. Al ‘Ankabut ayat 14-15).

Selain itu, secara ekologis bencana banjir dapat pula diakibatkan ketidak-seimbangan dan disorientasi manusia ketika memperlakukan alam sekitar.

Menjaga alam seperti hutan dan sungai menjadi hal yang penting dilakukan secara bersama-sama. Selain itu sampah yang dibuang ke sungai dapat merusak ekosistem air dan makhluk yang ada.

Banjir bukanlah sekedar musibah kepada umat manusia. Tetapi banjir juga bisa merupakan fenomena ekologis yang disebabkan oleh perilaku manusia dalam mengelola lingkungan yaitu menentang sunatullah (ketentuan Allah) tentang lingkungan.

Inilah keajaiban Al-Qur’an, sudah menjelaskan terlebih dahulu tentang mencegah bencana, jauh sebelum para ahli lingkungan memberikan penjelasan.

Oleh karena itu, dekatkanlah selalu diri kepada Allah. Jadikanlah Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Karena di dalam Al-Qur’an semua permasalahan dunia maupun akhirat sudah dijelaskan.

Wallahu alam bish shawab

[]

You May Also Like