Anggaran Rp 7 Miliar Belum Seperti yang Dibayangkan, Pedagang di ‘Malioboro’ Kota Pekanbaru Kecewa

ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Setelah menggusur pedagang-pedagang di Jalan H Agus Salim kota Pekanbaru, kini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru pun lakukan pembenahan. Jalan ini nantinya akan menjadi kawasan kuliner yang tertata dengan rapi dan bersih seperti kawasan ‘Malioboro’.

Akan tetapi, sejumlah pedagang mengaku merasa belum mendapat kebahagiaan sebagaimana yang diimpikan di lokasi yang baru dibenahi ini.

Pedagang merasa kecewa dan mengeluh. Hal itu setelah mengetahui waktu mereka berdagang lebih singkat. Pedagang yang berjualan juga dibagi-bagi waktunya atau shift.

Dengan pembagian waktu ini, para pedagang tidak mendapat keuntungan seperti yang diharapkan. Pedagang pertama diperbolehkan berdagang dari pukul 06.00-11.00 WIB. Sedangkan shift kedua digantikan diisi oleh pedagang lain, dan selanjutnya sampai malam hari. Hal ini membuat mereka tidak meraup keuntungan.

Sebelumnya, Jalan Agus Salim ini diresmikan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, Kamis malam (17/2/2022) sebagai tempat pasar kuliner dan wisata malam. Dikatakan Firdaus, Jalan Agus Salim akan memiliki tiga zona waktu, yaitu zona pasar pagi, zona lalu lintas dan pedestrian, dan zona pasar dan wisata malam.

Disisi lain, Komisi II DPRD kota Pekanbaru menyebutkan anggaran dari Pemko Pekanbaru untuk membangun tempat industri kreatif dan kuliner di Jalan Agus Salim kota Pekanbaru menelan dana Rp 7 miliar. Dan kawasan ini terwujud untuk kepentingan bersama seperti yang diharapkan.

Akan tetapi lokasi relokasi yang digadang-gadang seperti ‘Malioboro’ nya Jogjakarta ini masih terlihat seperti pasar biasa.

Terpantau di lapangan, kawasan ini masih mengeluarkan bau busuk akibat masih belum dibenahi sampah-sampah.

Menurut pedagang yang berjualan di lokasi relokasi ini mengaku tidak nyaman berjualan di Pasar Agus Salim tersebut.

“Dianggarkan 7 miliar, tapi masih seperti biasa. Sampah-sampah juga masih ada terlihat. Dan juga tendanya terlihat masih pakai tenda biasa,” ungkap pedagang yang tak ingin disebutkan namanya, Rabu (23/2/2022).

Sebelumnya, pada Oktober 2021 lalu, Pemko Pekanbaru melalui Disperindag sudah mengekskavator tempat pedagang berjualan. Sejumlah tenda pedagang dibongkar paksa. Dan dikatakan ada sekitar 350 lebih pedagang yang digusur.

Sekarang di lokasi ini sudah berdiri relokasi baru beratapkan tenda disangga tiang besi bulat dan kerangka atap besi yang sudah berkarat.

Pedagang melihat besi pada tenda bukan besi baru seperti logam baja ringan atau besi jenis galvanis yang kuat.

“Katanya, dananya Rp 7 miliar, tapi terlihat pakai besi bekas. Trus, gerobak pedagang sebanyak 8 unit juga tidak terlihat seperti gerobak yang baru. Ini seperti gerobak sitaan,” tukas pedagang yang lain.

“Bukan hanya itu saja, sampah juga masih terlihat berserakan di sana-sini,” timpa yang lain.

Untuk diketahui, rencananya Pemko akan merelokasi ke sejumlah tempat, yang sudah disediakan seperti Pasar Higienis, Pasar Rakyat dan di kawasan Jembatan Sungai Sago arah ke Jalan Ahmad Yani. Sebagian menilai lokasi baru ini seperti Pasar Ramadhan yang nantinya terlihat seperti ala ‘Malioboro’. []

You May Also Like