
ARASYNEWS.COM – Dan hasil pengamatan masih ada sekitar 1 juta meter kubik endapan yang tertinggal di aliran air yang berhulu di Gunung Marapi.
Endapan pasir ini bercampur dengan batu dan kayu. Yang berkemungkinan sewaktu-waktu dapat saja turun tergerus air akibat curah hujan yang terjadi sehingga mengancam masyarakat, pemukiman penduduk dan lahan.
Untuk mengantisipasi bahaya itu, Kementerian PUPR bakal membangun 25 Sabo Dam di aliran sungai yang berhulu di lereng Gunung Marapi.
PPK OP SDA II Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang Kementerian PUPR, Syatriawan dalam keterangannya mengatakan, direncanakan dan akan diajukan pembangunan Sambo Dam di dua daerah yang menjadi hilir dari sungai tersebut, yakni Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
Ia menjelaskan, pembangunan Sabo Dam dilakukan untuk mengurangi dampak banjir lahar dingin yang masih berpotensi terjadi.
Nantinya, kata dia, sebanyak 25 Sabo Dam yang bakal dibangun tersebut, karena ada 25 sungai yang mengalir dari puncak Gunung Marapi.
“Saat ini sudah ada 2 Sabo Dam yang dibangun. Lokasinya terletak di kawasan Bangkahan, Tanah Datar dan Canduang, Kabupaten Agam,” kata Syatriawan, Jum’at (17/6/2024).
“Jika dibangun 25 lagi, maka semuanya jadi 27 totalnya,” katanya.
Menurut Syatriawan, berdasarkan rencana awal, 25 sabo dam tambahan itu akan rampung dibangun pada 2025 mendatang.
Dan khusus Sabo Dam yang ada saat ini, kapasitasnya sebutnya sangat kecil, dan hanya mampu menampung material vulkanik kurang dari 30 ribu meter kubik.
“Ya ini akan dikaji lagi nanti, di desain ini karena kelihatan dengan yang kita bangun ini cuma 30 ribu.” imbuhnya.
Kendati kecil, diakuinya, Sabo Dam ini tetap memiliki manfaat, hanya saja pembangunan Sabo Dam selanjutnya akan dibuat yang lebih besar.
“Ke depan akan tambah lagi yang lebih besar, ditingkatkan, kapasitasnya akan kita tingkatkan,” kata dia.
Untuk diketahui, Sabo Dam merupakan bangunan melintang di atas aliran sungai berfungsi sebagai penahan material vulkanik yang terbawa arus air saat hujan deras melanda.
Dan hingga saat ini, sejak 3 Desember 2023 lalu, material abu vulkanik dikeluarkan dari kawah Gunung Marapi. Material bercampur dengan batu-batu dan mengendap bersama pasir. Material ini hingga kini terus diguyur hujan dan bisa saja turun ke aliran air sungai di sekitar Gunung Marapi. []