ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Pekanbaru, provinsi Riau menyetop penerimaan donasi dari masyarakat Riau. Hal ini dilakukan setelah izin terkait penyelenggaraan pengumpulan uang dan barang dicabut Kemensos RI.
Bukan hanya itu saja, kegiatan pengumpulan donasi untuk qurban yang setiap tahunnya dibuka juga dihentikan. Dan bahkan juga berbagai tempat peternakan (lumbung-lumbung) lainnya yang ada di provinsi Riau.
“Untuk di cabang Pekanbaru kegiatan kita sesuai instruksi pusat belum ada kegiatan lagi, kan sedang dicabut izinnya. Terakhir kegiatan kita momen lebaran, tapi kemarin ada sumur wakaf,” terang Branch Manager ACT Riau, Rahmat Hidayat, Rabu (6/7/2022).
Rahmat mengatakan tahun sebelumnya kantor Cabang ACT Pekanbaru berturut-turut menyalurkan sapi dan kambing qurban. Namun tahun ini program tersebut ditiadakan bersamaan izin BUP dicabut.
“Untuk qurban, ACT itu ada global qurban. Biasanya setiap tahun, kita ajak masyarakat berqurban. Kita ajak mereka berqurban di Indonesia Timur, di Riau tahun kemarin dan sebelumnya kami ada 10 ekor. Tapi untuk tahun ini belum ada informasi dari ACT pusat,” akuinya.
Selian itu, ia juga mengatakan aktivitas penggalangan dana dan donasi yang lainnya yang rutin dilakukan juga dihentikan. Hanya saja, kantor cabang ACT di Jalan HR Soebrantas kota Pekanbaru belum ditutup hingga mendapat surat atau kabar dari pusat.
“Izin kita ada dua, ada izin operasional dan PUB. Yang dicabut itu izin PUB. Dan untuk itu, kita tidak melakukan penggalangan dana apapun juga,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan akan fokus pada menuntaskan amanah dari donasi masyarakat yang belum selesai tersalurkan.
“Kalau donasi disetop sementara, ya kami bakal menyelesaikan program-program yang sudah kita jalankan dan belum tuntas,” tukasnya.
Perlu diketahui, ACT di Riau bukan hanya di kota Pekanbaru, tapi juga ada di Duri. Hingga kini sudah banyak program yang telah dijalankan seperti wakaf dari masyarakat yang digunakan untuk pembangunan sumur, masjid/musholla, tempat berwudhu, dan lainnya. Selain itu juga ada kandang ternak yang nantinya hewan-hewan yang ada akan diqurbankan. ACT di Riau tercatat ada 14 karyawan yang bekerja selain dari relawan-relawan yang tersebar di Riau yang melakukan tugas menggalang donasi dari masyarakat. []