
ARASYNEWS.COM – Tahukah kalian bahwa ada beberapa perbuatan yang menghapus pahala puasa. Dan perbuatan ini dapat mengurangi amalan puasa yang dijalani umat muslim.
Berpuasa tidak hanya menahan lapar dan haus. Ada beberapa yang perlu dijaga, terutama adalah hawa nafsu dan pandangan hingga ucapan.
Beberapa perbuatan ini sebaiknya dihindari karena bisa menghapus pahala puasa.
Berikut, 5 perbuatan yang menghapus pahala puasa.
- Berbohong
Selama menjalani puasa Ramadhan, jangan coba-coba untuk berbohong meski demi kebaikan sekalipun.
Berbohong di bulan Ramadhan bisa menggerus nilai puasa dan mengurangi pahala. Bahkan puasa bisa dianggap tidak sah jika melanggarnya.
- Memandang Lawan Jenis dengan Syahwat hingga melihat aurat lawan jenis
Selama berpuasa, kita wajib menahan hawa nafsu, termasuk hasrat terhadap lawan jenis. Makna dari syahwat di sini adalah adanya dorongan dari hati untuk memandang lawan jenis atau meneruskan pandangan yang mulanya tidak disengaja. Dan termasuk diantaranya melihat aurat lawan jenis di media sosial.
- Mengadu Orang Agar Bermusuhan
Perbuatan mengadu dua orang atau lebih dapat mengurangi bahkan menghapus pahala orang yang berpuasa. Apalagi tujuan dari mengadu dua orang atau lebih itu untuk menimbulkan permusuhan. Mengadu orang merupakan tindak lanjut dari gunjingan atau fitnahan, yang bisa membawa kerugian pada banyak pihak.
- Melakukan Sumpah Palsu
Sumpah palsu erat kaitannya dengan berbohong. Pasalnya, orang yang melakukan sumpah palsu pasti dengan sengaja akan menguntungkan suatu pihak dan merugikan pihak yang lain.
Maka dengan demikian sumpah palsu dapat menghapus pahala lantaran telah menghilangkan kebenaran dan berganti dengan kezholiman.
- Gibah
Gibah atau bergunjing adalah perbuatan menceritakan tentang perkataan, perbuatan atau keadaan seseorang kepada orang lain. Adapun isi dari cerita yang disampaikan tersebut sesuai dengan keadaan atau fakta sebenarnya. Gunjingan menjadi haram apabila orang yang digunjingkan itu mendengar dan ia tidak rela.
Nabi Muhammad SAW menjelaskan maksud ghibah ini dengan sabdanya: “(Gibah adalah) engkau ceritakan tentang saudaramu, yang sekiranya ia mendengar ia tidak rela.”
Bahkan, gunjingan bisa menjadi fitnah jika hal yang diceritakan melebihi keadaan yang sebenarnya atau mengada-ada.
Fitnah ini kemudian bisa lebih buruk dari pada ghibah karena hukumnya haram. Apalagi jika dilakukan dalam bulan Ramadhan, perbuatan ini bisa menghapus pahala puasa. []