Waketum MUI: Pelaku Bom Bunuh Diri Jangan Dikaitkan Dengan Agama atau Suku, Karena Akan Semakin Keruh

ARASYNEWS.COM, MAKASSAR – Ledakan bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada pukul 10.28 Wita. Ketika ledakan terjadi, sejumlah jemaat gereja tengah beribadah di lokasi.

Pelaku bom bunuh diri diduga 2 orang dengan menggunakan sepeda motor. Sebelum terjadi ledakan pelaku sempat dicegah sekuriti Gereja Katedral Makassar saat akan masuk ke pelataran gereja.

Foto yang diduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar pun beredar di media sosial. Foto yang beredar itu dibenarkan oleh polisi sebagai foto terduga pelaku bom.

Pada foto tersebut terlihat diduga pelaku seorang pria dan wanita tengah berboncengan menggunakan sepeda motor. Seorang wanita yang berada dalam posisi di bonceng.

Aksi teror bom bunuh diri ini dikutuk keras oleh Pemerintah. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa terorisme adalah kejahatan kemanusiaan dan tidak terkait agama apapun.

“Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apa pun,” ujar Jokowi, usai mendapat kabar ledakan tersebut.

Waketum MUI Anwar Abbas juga menyampaikan, mengutuk keras kejadian bom bunuh diri itu karena tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai ajaran agama mana pun yang diakui negeri ini.

Anwar Abbas meminta supaya kejadian bom bunuh diri itu tidak dikaitkan dengan SARA. Hal itu akan membuat kondisi semakin tidak kondusif.

“Di samping itu, MUI juga meminta supaya masalah ini jangan di kait-kaitkan dengan agama dan atau suku tertentu di negeri ini karena hal demikian akan semakin membuat rumit dan keruhnya suasana,” pungkasnya

Foto terduga pelaku bomber Makassar itu juga dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes E Zulpan.

“Iya (foto beredar benar terduga pelaku). Itu mungkin teman-teman (ada yang dapat),” ujar Zulpan, kepada awak media.

“Pelakunya 2 orang, laki-laki dan wanita,” ujar Zulpan.

Sejauh ini kata Zulpan, Biddokkes Polda Sulsel baru mengungkap identitas terduga pelaku pria yang potongan kepalanya sempat ditemukan di atas atap sebuah bangunan di samping Gereja Katedral Makassar.

“Insial pelaku (terduga pelaku pria) LL,” kata Zulpan.

Sedangkan untuk identitas terduga pelaku wanita masih dalam penyelidikan. Polisi beralasan potongan tubuh terduga pelaku wanita hancur.

“Belum, masih diidentifikasi. Karena hancur kan, hancur,” ungkap Zulpan. []

You May Also Like