
ARASYNEWS.COM – Seorang pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) berkata kotor (bercarut) kepada gurunya akhirnya berujung permintaan maaf.
Video aksi tak terpuji yang dilakukan oleh seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) viral di media sosial. Informasi yang diterima, peristiwa itu terjadi di Kecamatan Akabiluru Kabupaten Limapuluh Kota.
Dalam video yang diterima awak media dari @sudutlimapuluhkota. Terlihat dalam video, seorang pelajar laki-laki tiba-tiba mendobrak pintu ruang kelas. Kemudian terdengar suara seorang perempuan dari dalam kelas diduga guru.
“Ulang liak ulang liak (coba ulangi),” kata guru perempuan usai pintu didobrak oleh si pelajar.
Tak berapa lama, terlihat di pelajar mengejar perekam video sambil mengeluarkan kata-kata kotor. Sebelum pergi meninggalkan ruang kelas, si pelajar kembali mendobrak pintu.
Tak disebutkan kapan video tersebut direkam.
Atas viralnya video itu, akhirnya pelajar itu meminta maaf kepada gurunya. Permintaan maaf itu disampaikan secara terbuka kepada guru bersangkutan.
Dalam postingan di berbagai media sosial, pelajar itu terlihat mencium tangan Fermini Wulansari, guru kelas 4 SD yang menjadi korban kata kasar pelajar tersebut.
Pelajar dan guru tersebut terlihat didampingi oleh pihak dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), orangtua murid, Kepala SDN 07 Sariak Laweh beserta sejumlah orang.
“Disdikbud Kabupaten Limapuluh Kota telah melakukan proses mediasi atau silaturahmi antara pihak guru dan murid pada Kamis 20 Juli 2023 kemarin,” tulis akun Instagram tersebut dinukil Radarsumbar.com, Jum’at (21/7/2023) siang.
Postingan dari akun Instagram tersebut kemudian memantik perhatian banyak warganet yang meminta si pelajar dan orangtuanya juga ikut meminta maaf secara terbuka ke medsos, seperti yang dilakukan oleh sang guru, Fermini Wulansari.
Selain itu, beberapa warganet juga mengkritik Kepala Disdikbud Kabupaten Limapuluh Kota, Afri Efendi yang lambat dalam menyelesaikan dan memutuskan persoalan tersebut. []