Sekitar 20 Unit Rumah Terdampak Abrasi Sungai Kampar

ARASYNEWS.COM – Pasca dibukanya pintu air di PLTA Koto Panjang, membuat aliran sungai Kampar mengalami peningkatan. Selain itu juga terjadi banjir di beberapa lokasi di Kabupaten Kampar dan Pelalawan.

Baru-baru ini, Penjabat (Pj) Bupati Kampar Hambali, dalam keterangannya mengatakan, sungai Kampar mengalami abrasi yang terdata hingga satu kilometer. Lebar daratan yang tergerus aliran sungai mencapai 12 – 20 meter.

Abrasi ini dikatakannya, mengakibatkan rumah masyarakat terancam roboh. Ada sekitar 20 unit rumah huni masyarakat yang terdampak. Lokasi ini di Desa Gobah, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

“Selain rumah warga, abrasi Sungai Kampar juga mengakibatkan jalan lingkungan ambles 800 meter lebih,” kata Penjabat (Pj) Bupati Kampar Hambali, dalam keterangannya, dikutip Rabu (17/1/2024).

Menurut Hambali, dinas terkait harus segera melakukan pembenahan agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih banyak lagi.

Ia juga mengatakan, selain pemukiman penduduk, jembatan gantung penyeberangan kini juga dalam kondisi mengkhawatirkan akibat abrasi Sungai Kampar.

“Jika tidak diperbaiki dengan segera akan menyebabkan jembatan itu bisa ambruk, sehingga kendaraan masyarakat melintas jembatan di Desa Gobah dan sekitarnya juga bakal terganggu. Karena itu setelah diperbaiki masyarakat setempat perlu merawat dan menjaga jembatan ini dengan baik,” kata Hambali.

Disisi lain, Penjabat Kepala Desa Gobah Jupri berharap Pemkab Kampar segera membangun turap untuk menahan abrasi sepanjang satu kilometer di Sungai Kampar.

Pengerjaan ini untuk menyelamatkan jembatan dan pemukiman penduduk yang terdampak abrasi.

Dikatakan. Pj Kepala Desa, upaya lainnya untuk menghindari abrasi adalah dengan menghentikan kegiatan penambangan bahan galian C yang diindikasikan ilegal.

Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III Rullyanto mengatakan, pihaknya akan mengusahakan tanggap darurat turap/bronjong sesuai anggaran yang tersedia.

“Jika anggaran tidak mencukupi, maka akan diusulkan kembali ke Kementerian PU pusat namun untuk saat ini kami akan mengusahakan tanggap darurat turap, dan juga kami akan laporkan kepada Kementerian PU agar mendapat dukungan anggaran,” tukasnya. []

Source. Kominfo

You May Also Like