
ARASYNEWS.COM – Banyak calon jema’ah haji yang gagal berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun 2025 ini. Mereka adalah yang tergabung dalam haji furoda. Hal ini tak lain karena visa furoda yang merupakan visa khusus tidak diterbitkan.
Sementara itu, banyak pihak travel yang mengalami kerugian akibat ini. Dan jema’ah haji tersebut dijadwalkan ulang untuk dapat berangkat pada tahun berikutnya.
Mereka sebelumnya banyak yang sudah mendaftarkan diri pada Ramadhan kemarin. Tetapi belum juga mendapat penerbitan visa hingga saat mendekati puncak haji saat ini.
Alhasil, akibat ini banyak jema’ah haji yang pasrah dan berikhtiar mendaftarkan haji furoda tahun depan.
Sementara itu, pihak travel banyak juga yang belum melakukan pengembalian dana 100 persen kepada calon jema’ah.
Disisi lain, pihak travel sebelumnya juga sudah mempersiapkan segala akomodasi untuk memberangkatkan jema’ah haji furoda.
Ketua Bidang Humas dan Media DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Abdullah Mufid Mubarok mengungkapkan banyak travel yang sudah membayar layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina untuk jema’ah furodanya. Mereka berasumsi visa furoda akan terbit seperti pelaksanaan sebelumnya.
“Banyak travel yang sudah input data dan bayar layanan Masa’ir (layanan Arafah, Muzdalifah, Mina), tapi visanya tidak jadi, belum diterbitkan Arab Saudi,” kata Mufid.
Ia juga mengatakan, para pihak travel juga sudah sudah memesan tiket pesawat dan hotel meski harganya melambung tinggi.
“Ternyata sampai sekarang tidak ada yang terbit. Banyak travel yang sudah booking tiket dan hotel, bahkan ada yang dari bintang 3 di-upgrade ke bintang 5. Akhirnya rugi besar,” ujar Mufid.
Kerugian pihak travel, kata dia, mencapai ratusan juta. Terutama yang jema’ah nya lebih dari 50 orang.
“Saya masih Belum bisa menghitung, yang jelas di atas Rp 100 (juta)an. Kalau jumlah jemaahnya misalnya sampai 50 ke atas ya sudah di atas Rp 1 M Rp 2 M,” ungkap Mufid yang juga pemilik travel haji dan umrah itu.
Tanggapan Menteri Agama terkait Visa Furoda
Menteri Agama Nasaruddin Umar menanggapi masalah visa furoda ini. Pihaknya akan mengupayakan agar visa bisa terbit.
“Iya, iya. Kita lagi menunggu Saudi. Itu kan di luar kewenangan kami ya. Tapi kami akan bantu, insyaallah,” ujar Nasaruddin.
Nasaruddin sempat bilang sebagian jema’ah furoda ada yang sudah mendapatkan visa, tetapi masih ada daftar tunggu.
“Sebagian sudah ada, tapi masih ada daftar tunggunya, belum keluar. Nah, yang mengeluarkan visa kan di sana ya,” ujarnya.
Menag juga memastikan pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan otoritas Arab Saudi, meski prosesnya diakuinya tidak mudah.
“Sudah, sudah (komunikasi dengan Arab Saudi). Siang malam kami komunikasi. Karena kan keluarnya itu on-off ya,” ucapnya.
Sementara itu, terkait kabar tidak ada diterbitkan visa furoda pada tahun ini dikonfirmasikan DPP AMPHURI.
Mereka mendatangi Kementerian Haji dan Umrah di Makkah, Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah, serta berkoordinasi dengan Ditjen PHU Kemenag. Pihaknya juga konfirmasi langsung ke sistem elektronik Masar Nusuk.
“Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini,” ujar Ketua Umum DPP AMPHURI Firman M Nur. []