Petugas Salah Tangkap Terduga Teroris, Seorang Warga Babak Belur Dipukul Sebelum Dimintai Identitas

ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – M Hendri Usman (30) menjadi korban dan mengalami babak belur, kini di rawat di rumah sakit Sansani Jalan Soekarno Hatta kota Pekanbaru. Hal ini akibat salah tangkap yang dilakukan pihak kepolisian terhadap terduga teroris pada Senin (14/6/2021) kemarin.

Hasil informasi, Ibrahim (ayah korban) warga jalan Muslimin I Kampung Alquran Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyandamai Pekanbaru menyesalkan tindakan yang dialami anaknya.

Ia mengatakan saat penangkapan oleh petugas, anaknya disiksa hingga babak belur dan kini Hendri di rawat di kamar 513 RS Sansani kota Pekanbaru.

Ibrahim menceritakan kronologis kejadian pada Senin pagi, pukul 07.30 WIB, Hendri mengantar anak perempuannya. Kemudian di persimpangan Jalan Muslimin I dan Jalan Kayu Manis diberhentikan oleh 7 orang berpakaian preman yang turun dari mobil.

Mereka menangkap Hendri dan memborgol tangan ke belakang. Sedangkan mata Hendri ditutup dan dipukul oleh salah seorang oknum aparat.

Dikatakan Ibrahim, penangkapan itu dilihat ada teman Hendri di persimpangan dan melaporkan ke Ibrahim.

Dikatakan Ibrahim lagi setelah anaknya babak belur disiksa baru dimintai KTP.

Ternyata, petugas yang berpakaian preman salah tangkap, anaknya bukan target yang dicari.

Atas kesalahan oknum aparat ini, Ibrahim meminta kasus ini segera diusut. Oknum yang menyiksa anaknya agar diberi sanksi hukum setimpal.

Ibrahim mengatakan, anaknya mengalami luka-luka di bagian muka, kepala, perut, dan kedua kakinya. Selain itu juga mengalami sesak nafas usai disiksa oknum aparat itu.

Ibrahim menyesali tindakan oknum ini karena main pukul langsung sebelum tahu pasti orang yang dicari.

“Setelah dipukuli baru dimintai identitas anaknya. Rupanya salah tangkap,” kata Ibrahim.

Dari pantauan di Kamar 513 lantai 5 RS Sansani Pekanbaru itu korban M Hendri Usman masih terbujur lemas di atas tempat tidur. Dijaga ketat dan tidak boleh bertamu. Informasi dari perawat bahwa korban bekerja di Damkar.

Hal ini dibantah ayah korban, Ibrahim, mengatakan mana benar anaknya kerja di Damkar itu pengelabuan saja.

Ibrahim menjelaskan anaknya mantan kerja honorer di Dinas PU Riau Jalan SM Amin Panam Pekanbaru karena atuknya dulu kerja di Dinas PU Riau. Anaknya tidak lagi bekerja karena ada pengurangan honorer Dinas PU Riau, maka anaknya, M Hendri Usman diberhentikan.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setia Imam Effendi melalui Kabid Humas Kombes Sunarto yang diminta wartawan apakah ada data penangkapan teroris Senin (14/6/2021) dijawab bahwa data sama mereka. Pihaknya tidak memberikan data. Tak diketahui siapa yang dimaksud mereka itu. []

Sumber. Detakindonesia

You May Also Like