Peledakan Batu di Gunung Marapi Tuai Pro dan Kontra

ARASYNEWS.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan peledakan batu-batu berukuran besar di aliran air yang berhulu dari Gunung Marapi.

Peledakan itu adalah pada aliran air di Sungai Kapalo Koto, Sungai Pua, Agam.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran yang dipublikasikan mengatakan, kegiatan meledakkan batuan besar material sisa banjir lahar dingin Gunung Marapi tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan sehingga aman untuk dilakukan.

Langkah ini diambil untuk mengatasi potensi bahaya dan memulihkan aliran sungai yang terganggu akibat keberadaan batu raksasa tersebut, guna mengurangi risiko banjir di masa mendatang.

“Ya karena skala peledakannya tidak begitu besar dan ada mekanisme teknis dari ahlinya,” kata Abdul Muhari

Dia menjelaskan, secara teknis hanya batuan yang tertinggal di sekitar aliran sungai dengan posisi sudah genting yang menjadi sasaran tim ahli dalam kegiatan tersebut.

Selanjutnya, bebatuan material sisa banjir Sabtu 11/05 malam silam itu dilubangi dengan cara dibor terlebih dahulu oleh tim ahli dan baru dimasukkan bahan peledak.

“Serpihan atau kepingan pecahan bebatuan itu akan dikumpulkan untuk kemudian dibersihkan dari sekitar aliran sungai,” kata dia.

BNPB menilai demolish atau peledakan batuan ini diperlukan agar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di bagian hulu sungai, maka material batuan tidak menjadi ancaman bagi masyarakat.

“Operasi demolish sudah berdasarkan kajian menyeluruh BNPB dengan tim ahli dari Badan Geologi Kementerian ESDM, Pemerintah Kabupaten Agam, TNI/Polri setempat, termasuk dari PT Dahana, PT Semen Padang, Inspektur Tambang, dan Balai Tambang Bawah Tanah,” terangnya.

Lebih lanjut, tim masih melakukan pendataan pada batu-batu lainnya yang berpotensi akan mengancam.

Diketahui, dari peledakan yang dilakukan terdengar dua kali dentuman yang keras. Dan ada tiga batu besar yang berada di daerah yang menjadi hulu banjir bandang di Sungai Pua.

Dan pasca dilakukan peledakan itu, beberapa saat kemudian terjadi juga erupsi dari kawah Gunung Marapi.

Dilain sisi, ada banyak komentar yang datang dari masyarakat tentang batu-batu yang diledakkan tersebut.

Dirangkum dari berbagai keterangan, ada beberapa yang mengatakan dan menjelaskan bahwa batu tersebut adalah batu keramat dari gunung Marapi dan sudah ada sejak dahulunya. Batu tersebut juga menjadi penghalang saat banjir bandang datang.

Selain. Itu, disebutkan juga, batu tersebut sudah ada sejak dahulu dan sebagian tertutup tanah, namun kini muncul terlihat karena tanah disekitarnya terkena banjir bandang.

Dan dikatakan juga, dengan dihancurkannya batu-batu tersebut akan semakin memudahkan air mengalir dengan deras saat terjadinya banjir bandang lagi dan semakin memudahkan batu-batu kecil ikut terdorong.

[]

You May Also Like