ARASYNEWS.COM, SIJUNJUNG – Selama 2 hari berturut-turut Jum’at dan Sabtu (24-25 September 2021), masyarakat Jorong Koto Mudiak Nagari Durian Gadang Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat dikejutkan dengan kemunculan Beruang Madu (Helarctos malayanus). Satwa ini menampakan diri di sekitar jalan raya dan pemukiman warga.
Sebelumnya satwa ini juga sering menampakkan diri pada bulan Juli dan awal bulan September 2021. Kemunculan Beruang Madu secara berulang membuat warga resah dan ketakutan terutama ketika akan beraktifitas ke ladang. Selain itu para siswa sekolah yang tiap pagi harus melewati jalan raya tempat kemunculan satwa tersebut juga membuat resah.
Kemunculan satwa ini telah dilaporkan oleh ketua BPN Nagari Durian Gadang, Boy Irwan ke petugas lapangan Balai KSDA Sumatera Barat, dan ditindaklanjuti dengan menurunkan Tim Resort Konservasi Wilayah (RKW) Sijunjung untuk melakukan pengecekan ke lokasi.
Adapun tujuan yang dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat serta untuk mengumpulkan bahan informasi dan keterangan (pulbaket) dari aparat pemerintahan nagari dan masyarakat di TKP sebagai bahan untuk pengambilan keputusan penanganan konflik selanjutnya.
Hasil dari Pulbaket serta verifikasi TKP konflik, ditemukan bekas cakaran satwa beruang pada pohon dekat pemukiman warga, sarang satwa beruang di atas pohon disekitar ladang warga, kayu lapuk bekas cakaran satwa.
Melihat kondisi di lapangan, upaya untuk penanganan konflik Beruang Madu dengan penghalauan/pengusiran disertai bunyi bunyian sulit dilakukan. Ini karena di TKP konflik berada di tengah perkampungan, serta jauhnya jarak ke hutan sebagai habitat alami asal satwa tersebut. Alternatif penanganan adalah penyelamatan untuk translokasi ke lokasi yang lain. Hal ini juga sesuai dengan permintaan masyarakat yang sudah resah dengan kemunculan satwa tersebut.
Untuk mencegah terjadinya korban, kerugian ekonomi serta dampak sosial, pada Senin (27/9/2021), tim penanganan konflik bersama masyarakat setempat melakukan pemasangan perangkap satwa di sekitar lokasi yang diperkirakan sebagai sarang dan lokasi perlintasan Beruang Madu.
Selanjutnya tim penanganan konflik melakukan pemantauan perangkap satwa serta menyampaikan himbauan ke Wali Nagari, Ketua Pemuda dan tokoh masyarakat untuk berhati-hati melakukan aktifitas disekitar TKP konflik serta kedepannya agar menjaga habitat alami beruang madu serta menghindari menanam buah-buahan kesukaan beruang di sekitar pemukiman yang dapat memancing beruang mendekati pemukiman.
Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Barat, Ardi Andono, STP. M.Sc mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Jorong Koto Mudiak Nagari Durian Gadang yang cepat melaporkan kejadian kemunculan beruang madu kepada petugas lapangan Balai Besar KSDA Sumatera Barat.
Hal ini merupakan upaya pencegahan sebelum jatuhnya korban baik dari manusia dan maupun satwanya. Masyarakat Jorong Koto Mudiak Nagari Durian Gadang berada dan beraktifitas pada lokasi yang berbatasan dengan kawasan hutan, sehingga tidak menutup kemungkinan kedepannya kejadian kemunculan satwa baik beruang madu, macan dahan, harimau sumatera serta satwa lainnya akan terulang Kembali.
Untuk menghindari kejadian serupa dan tidak diinginkan, Ardi mengimbau agar masyarakat lebih berperan aktif menjaga hutan habitat alami berbagai macam satwa, salah satunya adalah dengan tidak melakukan aktifitas yang dapat merusak habitat satwa tersebut. [Rls]