Meski Masih Kerap Banjir, Banyak Jalan Berlobang, dan Sampah, Tapi Kota Pekanbaru Raih Peringkat 7 Smart City

ARASYNEWS.COM – Kota Pekanbaru terus melakukan pembenahan dan perbaikan untuk menjadi lebih baik. Pembangunan masih terus dilakukan dibawah kepemimpinan Walikota Pekanbaru Firdaus.

Dan dalam penilaian evaluasi gerakan menuju smart city, kota Pekanbaru meraih peringkat 7 dari 100 Kabupaten kota di Indonesia. Peringkat ini berdasarkan hasil evaluasi gerakan 100 smart city 2021.

Terpilihnya kota Pekanbaru ini berdasarkan pengukuran melalui program gerakan menuju 100 smart city yang diukur berdasarkan lima dimensi dengan formulasi perhitungan yang berbeda.

Dalam penjelasan yang dikutip, hasil penilaian dari lima dimensi tersebut dikategorikan menjadi dua. Yang pertama, indeks pencapaian atau rata-rata bobot (performance) merupakan tingkat pembangunan smart city dari masing-masing daerah. Indeks pencapaian diperoleh dengan menghitung rata-rata baseline, output, outcome, impact, dan quick win.

Kemudian, yang kedua adalah indeks peningkatan (tingkat improvement) merupakan tingkat perbaikan yang terjadi pada tiap daerah setelah mengikuti gerakan menuju 100 smart city.

Indeks peningkatan (tingkat improvement) diperoleh dengan menghitung selisih antara rata-rata baseline, output, outcome, impact, dan quick win terhadap nilai tahun sebelumnya, yakni tahun 2020.

Hanya saja banyak masyarakat di kota Pekanbaru yang kecewa atas penilaian ini. Pasalnya hingga saat ini, pemerintah kota Pekanbaru dibawah kepemimpinan Firdaus, masih terus melakukan pembenahan dan pembangunan. Dalam proses pembangunan ini, banyak masyarakat yang dirugikan dan pedagang yang tidak dapat beraktifitas berjualan. Salah satu contohnya adalah proyek IPAL yang membuat banyak pedagang gulung tikar.

Selain itu, bagi masyarakat di kota Pekanbaru merasa terganggu atas pengerjaan proyek yang telah melewati batas waktu pengerjaannya.

Selain itu juga, di bawah Dinas DLHK kota Pekanbaru, masalah banjir tak dapat terselesaikan. Masih banyak pemukiman penduduk yang kebanjiran akibat drainase yang tidak teratur.

Ditambah lagi, dengan permasalahan pengelolaan sampah yang hanya setengah-setengah. Meskipun sudah dengan pihak ketiga, tapi pengaturan dan pengelolaan sampah masih belum maksimal terselesaikan.

Bukan hanya itu saja, untuk dibeberapa wilayah di kota Pekanbaru juga masih banyak terlihat jalan yang berlubang. Dan ini membuat banyak masyarakat dirugikan akibat musibah kecelakaan yang kerap terjadi.

Disisi lain, dalam hal pelayanan, di kota Pekanbaru telah berfungsi Mal Pelayanan Publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat dalam pengurusan berbagai macam hal. Meskipun dapat nilai terbaik, tapi pelayanan ini juga masih terbatas jumlahnya yang dimanfaatkan masyarakat, terutama jumlah orang perharinya. []

You May Also Like