Konten Creator Apip Dipaksa dan Diancam Untuk Minta Maaf Saat Hadir Sendirian Bertemu DPD Papdesi

ARASYNEWS.COM, BENGKULU – Seorang konten creator akun apipnurahman bernama Apip Nurahman, warga Desa Maras, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, akhirnya menyampaikan permintaan maaf setelah dipaksa untuk meminta maaf saat bertemu DPD Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa (Papdesi) Bengkulu Selatan pada Selasa (31/1/2023).

Desakan itu dilakukan karena Apip sebelumnya mengkritisi usulan masa jabatan kades yang sembilan tahun.

Apip, mengatakan saat pertemuan dengan DPD Papdesi Bengkulu Selatan, dia hanya seorang diri dan tidak ada yang membelanya. Dia pun merasa dipojokkan di hadapan para kades yang hadir di pertemuan itu.

“Saya ini hanya masyarakat biasa yang mencoba menyampaikan aspirasi, dan saya hanya sendiri tanpa ada yang membela saya,” kata Apip, dalam keterangannya yang dikutip pada Kamis 2/2/2023).

Apip menjelaskan, saat pertemuan itu dia telah meminta maaf, tapi ditolak para kades. Menurut dia, para kades beranggapan permintaan maafnya tak sempurna.

Kemudian dia dipaksa membacakan teks permohonan maaf yang telah disiapkan DPD Papdesi Bengkulu Selatan.

“Saya telah sampaikan permohonan maaf tapi ditolak, dan dipaksa membacakan teks permohonan maaf sesuai keinginan mereka, karena saya sendiri dan dikelilingi banyak kades teks itu saya bacakan,” jelas Apip.

Apip mengaku harus meminta maaf karena saat pertemuan dia dibentak.

“Saya minta maaf kalau saya salah. Namun, dalam urusan ini saya tidak salah. Namun, ketika pertemuan terjadi, saya dimarah-marah, lalu saya juga beberapa kali dapat teror lewat telepon. Ya sudah, saya minta maaf saja,” ujar Apip

Selain itu, Apip juga mendapat teror lewat telepon dari orang yang tak dikenal.

Penelepon mengancam akan mendatangi rumah Apip juga tak menghapus video kritik yang dia unggah di akun TikTok dan YouTube miliknya.

“Saya mendapatkan sejumlah teror dalam bentuk telepon. Isinya saya harus mencabut video kritik saya di TikTok dan YouTube. Bila tidak dihapus maka rumah saya akan didatangi oleh mereka. Saya tidak tahu siapa mereka, nomor telepon gelap,” ujar Apip.

Meski sudah meminta maaf, Apip tetap yakin bahwa dirinya tidak bersalah mengkritik tuntutan kades yang meminta perpanjangan masa jabatan sembilan tahun.

“Dari hati kecil saya merasa tidak bersalah. Ucapan maaf yang saya sampaikan itu mereka yang tulis,” kata Apip.

Sementara itu, Ketua DPD Papdesi Provinsi Bengkulu, Ridwan Agustian tidak menapik sempat terjadi ketegangan saat pertemuan antara Papdesi, Apdesi, dan Apip.

“Hal biasa dalam forum. Namun, kami tegaskan pada peserta untuk tetap mengedepankan objektifitas dan tidak menyerang individu,” jelas Ridwan. Terkait telepon teror yang diterima Apip, Ridwan mengaku tidak tahu bahwa hal itu terjadi.

Selain meminta membacakan teks permohonan maaf, Apip mengatakan diminta menghapus video viral tersebut dari semua akun yang dimiliki Apip.

Setelah kontennya viral, Apip kemudian menerima surat dari DPD Papdesi Bengkulu Selatan. Papdesi meminta Apip segera mengklarifikasi pernyataannya itu serta meminta maaf kepada seluruh kepala desa se-Indonesia karena kontennya itu. []

You May Also Like