ARASYNEWS.COM – Hujan deras melanda wilayah Kabupaten Limapuluh Kota provinsi Sumatera Barat. Akibatnya ruas jalan yang biasa dilintasi terganggu
Jalan ini adalah jalan lintas nasional yang menghubungkan kota-kota di dua provinsi, yakni Sumatera Barat – Riau. Ruas jalan ini biasanya dikenal dengan nama Kelok 17.
Banyak kendaraan yang terjebak tidak bisa melintas karena kondisi jalan yang tertutup material tanah dan berlumpur.
Jalan yang berkelok-kelok itu terasa licin karena tanah kuning bercampur lumpur menggenangi hampir seluruh badan jalan.
Bukan hanya itu saja, material lainnya seperti batu-batu dan kayu juga ada di badan jalan.
Kejadian yang cukup parah ini terjadi pada Kamis (27/2) yang dimulai sekitar pukul 09.00 wib, demikian dikutip dari informasi yang dirangkum di media sosial Instagram limapuluhkota.ig.
Lokasi tepatnya, disebutkan pada ruas jalan Kelok 17 nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota.
“Berdasarkan informasi sementara, saat ini ruas jalan tidak dapat dilalui akibat diterjang luapan air dan material banjir,” disebutkannya.
Dari video, tampak arus deras menyeret material berupa kayu ke jalanan sehingga mempersulit kendaraan untuk melintas.
“Pengendara diimbau untuk berhati-hati, karena jalan licin,” tulisnya.
Longsor di Kelok. 17
Ditempat terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lima Puluh Kota, Sumbar, Rahmadinol menyebutkan telah terjadi longsor di jalan lintas yang menghubungkan Payakumbuh – Pangkalan, tepatnya di kawasan Kelok 17 nagari Koto Alam.
“Berdasarkan informasi dari masyarakat, saat ini jalan tertutup,” katanya dalam laporan yang dibagikan Kamis siang.
Hujan, dikatakannya ,telah terjadi sejak Rabu (26/2) malam hingga Kamis (27/2). Dan akibatnya, debit air pada sungai Manggilang juga ikut naik
Selain itu, debit air sungai lainnya juga ikut naik, seperti Sungai Batang Sinipan di Jorong Aia Putiah Nagari Sarilamak Kecamatan Harau. Berikutnya, Sungai Batang Kapur Kociak di Nagari Koto Lamo Kecamatan Kapur IX.
[]
