Dua Ekor Bayi Harimau Dilepaskan Dari Kandang Untuk Bermain

ARASYNEWS.COM, PASURUAN – Dua ekor bayi harimau Sumatera yang diberi nama Aura dan Isana baru-baru ini dikeluarkan dari kandangnya di Taman Safari 2 Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis sore kemarin, (29/7/2021).

Kedua bayi Harimau Sumatera ini lahir pada tanggal 4 Mei 2020 silam, Aura dan Isana lahir dari pasangan Dini dan Praja dengan proses persalinan normal selama 100 hari.

“Dari semua prosesnya, dari sejak kehamilan hingga kelahiran terus dilakukan pemantauan. Dari mulai kandungan atau kehamilan sampai dengan kelahiran kemarin 100 hari,” kata Rudi selaku Keeper Harimau Sumatera di Taman Safari 2 Prigen, dalam keterangannya yang dikutip pada Ahad (1/8/2021).

“Kita siapkan semuanya, kita pasang cctv, siapkan kandang untuk kelahiran, dan semuanya. Jadi Keeper hanya memantau melalui cctv,” lanjut Rudi.

Aura dan Isana saat ini lepas dari kandang untuk bermain diluar kandang karantina karena dalam keterangannya bahwa saat ini Taman Safari 2 Prigen Pasuruan sedang tutup sejak PPKM yang diberlakukan sejak 3 Juli.

Saat ini, koleksi harimau Sumatera saat ini bertambah dengan total 16 ekor, yang diantaranya 12 ekor harimau Menggala dan 4 ekor harimau Sumatera.

Pengunjung saat masih belum dapat melihat dua bayi harimau ini karena Taman Safari 2 Prigen masih memberlakukan penutupan.

Saat ini yang masih bebas dalam habitatnya di cagar alam dan tanam nasional, terdapat lebih kurang sekitar 400 ekor harimau Sumatera, dan sisanya terdapat di daerah-daerah yang terbuka. Dan juga terdapat lebih kurang 250 ekor lagi yang dipelihara di kebun binatang di seluruh dunia.

Habitat Harimau Sumatera ditemukan di pulau Sumatera. Kucing besar ini mampu hidup dimanapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan perbukitan/pegunungan, dan juga tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi.

Harimau Sumatera mengalami ancaman kehilangan habitat karena daerah sebarannya seperti blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut dan hutan hujan pegunungan terancam pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan jalan.

Karena habitat yang semakin sempit dan berkurang, maka harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat dengan pemukiman manusia, dan sering kali mereka dibunuh dan ditangkap karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau akibat perjumpaan yang tanpa sengaja dengan manusia. []

You May Also Like