ARASYNEWS.COM, LUBUK BASUNG – Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat kematian ikan di Danau Maninjau. Dari yang sebelumnya diperkirakan 45 ton menjadi 402 ton dan diperkirakan terus bertambah.
Kematian ikan di danau Maninjau ini diakibatkan kekurangan oksigen setelah angin kencang dan curah hujan tinggi melanda daerah itu semenjak beberapa hari lalu.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan ikan yang mati itu milik petani di Tapian Tampuniak Jorong Tanjung Sani Nagari Sungai Batang.
“Laporan dan temuan ikan mati ini sejak Kamis kemarin yang tersebar di 124 keramba jaring apung milik 27 petani,” kata Tosca Deswira dalam keterangannya yang dikutip pada Ahad (20/11).
“Ini berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian lapangan ke Danau Maninjau,” katanya.
“Dari data, kematian yang ditemukan bertambah dari 45 ton pada Jum’at (18/11), menjadi 357 ton pada Sabtu (19/11), sehingga total menjadi 402 ton,” terangnya.
Adapun nagari yang terdampak adalah di Tapian Tampuniak Jorong Tanjung Sani, Nagari Sungai Batang.
Ia mengatakan dengan kematian ikan itu maka petani mengalami kerugian sekitar Rp945 juta. Hal ini karena harga ikan di tingkat petani Rp21.000 per kilogram.
Hingga Ahad, evakuasi bangkai ikan tidak dapat dilakukan, mengingat masih ada ikan di keramba jaring apung sekitarnya dalam kondisi kekurangan oksigen.
Disisi lain, ratusan warga di kawasan Danau Maninjau di kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam beramai-ramai datang dan menangkap ikan.
Mereka datang turun ke tepian danau menangkap dengan menggunakan jaring dan pancing.
Salah seorang warga, mengatakan hal seperti ini menjadi berkah bagi warga. Ini karena ikan banyak yang timbul untuk mencari oksigen dan lemas sehingga mudah untuk ditangkap.
Ikan yang ditangkap itu dikatakan akan dijual dengan harga murah, mulai dari 5-10 ribu rupiah per kilogram.
Tak hanya itu, ikan yang mabuk di Danau Maninjau juga menjadi tontonan warga yang lewat.
“Saya lewat dan singgah untuk melihat warga menangkap ikan. Senang juga melihatnya,” ungkap salah satu pengguna jalan. []
.
