
ARASYNEWS.COM, PASAMAN BARAT – Gempa berkekuatan magnitudo 6.2 mengguncang Pasaman Barat pada Jum’at (25/2/2022). BMKG mencatat gempa terjadi pada pukul 08:39:29 WIB.
Pusat lokasi gempa adalah pada wilayah Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat. Atau pada lokasi 0.15 LU, 99.98 BT. Pusat gempa berada di darat 17 km Timur Laut Pasaman Barat dengan kedalaman 10 km.
Lokasi ini berada 7.9 km dari puncak gunung Talamau. Dan gempa dirasakan (MMI) II-III Gunungsitoli, II Nias Selatan.
Selain itu, gempa juga dirasakan hampir di seluruh wilayah provinsi Sumatera Barat, Riau, dan hingga ke negeri tetangga Malaysia.

Gempa menimbulkan kerusakan ratusan bangunan rumah, dan salah satunya pada Masjid di Kampuang Tangah, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat yang ambruk.
Selain itu juga kantor dan bangunan milik pemerintah juga mengalami kerusakan, seperti aula gedung kantor bupati.

Terpantau di berbagai jejaring media, terjadi fenomena alam tanah bergerak di Pasaman Barat. Juga terjadi longsoran di Gunung Talamau yang cukup besar.

Menurut keterangan Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari PhD, Jum’at (25/2/2022), sebanyak 7 warga meninggal dunia akibat Gempa M6.2 di Sumatera Barat yang berhasil didata sampai Jum’at sore (25/2/2022) pukul 16.00 WIB. Korban ditemukan tertimpa reruntuhan bangunan.
Pusat gempa yang berada di darat itu, oleh Pusdalops BNPB terus memutakhirkan data terkini dampak gempa M6.2 yang berdampak pada beberapa wilayah di Provinsi Sumatra Barat.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menginformasikan pada pukul 16.30 WIB jumlah korban meninggal teridentifikasi 3 orang di Kabupaten Pasaman Barat dan 4 di Kabupaten Pasaman.
Sedangkan total korban luka-luka mencapai 85 orang, dengan rincian luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang di Pasaman Barat, serta 25 orang di Pasaman.
BPBD Kabupaten Pasaman belum merinci kategori korban luka-luka yang dilaporkan ke Pusdalops BNPB.
Gempa juga berdampak pada pengungsian warga.
Hingga kini sebanyak 5.000 warga mengungsi di 35 titik. BPBD melaporkan sebaran titik pengungsian di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kinali, dan kantor Bupati.
Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, para personel organisasi maupun relawan dan warga masih memfokuskan pada pencarian, penyelamatan, dan evakuasi serta pelayanan kepada warga terdampak.
Pusdalops BNPB juga menerima laporan kejadian dua gempa susulan yang cukup signifikan dengan M5,0 pada pukul 11.02 WIB dan gempa M5,1 pukul 11.06 WIB.
Merespons gempa tersebut, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto telah memerintahkan tim reaksi cepat (TRC) BNPB untuk melakukan kaji cepat situasi dan kebutuhan, serta memberikan pendampingan penanganan darurat di Sumatera Barat.
Dan berbagai tim BPBD dari berbagai kabupaten kota yang ada di Sumatera Barat juga telah meluncur menuju Pasaman Barat dan Pasaman untuk membantu evakuasi. []