Antrian Panjang Mengular di SPBU di Sumatera, Pertamina Klaim Terpenuhi

ARASYNEWS.COM – Pertamina telah sukses menaikkan harga BBM non-subsidi di tanah air. Dan selain itu, Pertamina juga mengklaim pasokan energi Indonesia terpenuhi. Namun di sisi lain ketersediaan solar langka di sejumlah SPBU di Indonesia.

Pantauan di lapangan, terlihat antrian truk, bus, dan mobil-mobil di sejumlah SPBU, seperti di Sumatera Barat dan Riau selama beberapa hari belakangan.

Pengakuan sopir mengatakan bahwa mereka telah kerap antri untuk mendapatkan bahan bakar jenis solar. Dan hal ini bukan hanya sekali saja, tapi telah beberapa hari belakangan ini mereka alami.

Menanggapi kelangkaan ini, Penjabat Sementara (Pjs) Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyebut bahwa pengawasan penggunaan solar bersubsidi untuk di wilayah Sumatera termasuk tinggi.

Dirinya mengaku heran dengan fenomena kelangkaan solar bersubsidi yang terjadi ini

“Di Sumatera termasuk yang ketat pengawasan penggunaan solar subsidi. Kita juga telah mensuplai solar bersubsidi sesuai kuota yang ditetapkan. Kami juga menyediakan solar non-subsidi sebagai alternatif,” imbuhnya.

Namun dirinya tak menyebut berapa besaran kuota solar untuk Sumbar pada tahun ini.

Diklaim Terpenuhi

Harga minya mentah dunia dikabarkan telah menembus angka USD110 per barel per akhir pekan ini. Sabtu (5/3/2022) pasca konflik Rusia dan Ukraina yang semakin memanas. Harga tersebut tertinggi sejak tahun 2014 yang hanya menembus angka USD93,17 per barel.

Presiden Joko Widodo sebelumnya juga telah menegaskan kenaikan harga minyak ini harus diwaspadai untuk mencegah terjadinya kelangkaan energi.

“Kelangkaan energi. Dulu sebelum perang harganya naik karena kelangkaan. Ditambah perang (harganya) naik lagi. Sekarang harga per barel sudah di atas 100 US Dollar yang sebelumnya hanya 50-60 (dollar AS),” ujar Jokowi dalam keterangannya.

Terpisah, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, Pertamina terus mencermati kenaikan harga minyak mentah dunia dan dampak-dampak strategisnya.

Namun yang pasti, Pertamina berupaya menjaga pasokan BBM dan LPG nasional, menjamin distribusi BBM dan LPG tersebut sampai ke seluruh masyarakat Indonesia serta memastikan keberlanjutan ekosistem energi nasional di tengah tantangan harga minyak mentah dunia yang terus melambung ini.

“Kegiatan operasional Pertamina dari hulu, kilang sampai hilir, tetap berjalan dengan baik untuk menjaga ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Menurut Fajriyah, dengan upaya ini, maka Pertamina memastikan ekosistem migas nasional juga dapat berjalan dengan baik agar terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dengan dukungan stakeholder, Pertamina akan terus meningkatkan kinerja menghadapi tantangan dinamika energi global dan transisi energi dunia agar menjamin ketahanan dan kemandirian energi nasional yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” tuturnya. []

You May Also Like