ARASYNEWS.COM – Sebuah unggahan video beredar di media sosial Instagram pada Ahad (20/6/2021). Video berdurasi 6 menit 46 detik itu terlihat beberapa orang warga bergantian memandu jenazah dengan dibopong menggunakan kayu dan sarung. Mereka terlihat berjalan hati-hati di jalanan yang rusak dan berlumpur untuk menjaga tetap stabil agar jenazah tidak jatuh.
Ditelusuri, video itu ternyata diunggah dari kota Dumai, provinsi Riau dan viral di media sosial.
“Inilah jalan sepakat, RT 09, Kelurahan Bansal Aceh, Kecamatan Sungai Sembilan jalannya seperti ini, tidak bisa dilalui oleh masyarakat, susah payah kami jalaninya,” kata perekam video.
Perekam yang mengiringi jenazah menceritakan kondisi jalan di daerah tersebut. Dan dikatakan jalan tersebut tidak mendapat perhatian pemerintah hingga kini.
“Pemerintah tidak open sama sekali dengan kami, tidak tahu menahu dengan jalan kami. Kami sudah puluhan tahun tinggal di RT 09, tidak pernah itu ada pemerintah bantu jalan kami,” kata si perekam.
“Tengoklah kami membawa mayat seperti ini, karena mobil tidak bisa masuk. Harus pakai sarung digendong, mungkin pejabat Dumai tidak tahu dengan keadaan kami di sini, beginilah jalan kami,” kata dia meneruskan.
Perekam yang mengaku warga Bansal Aceh itu meminta pemda memperhatikan nasib warganya. Perekam juga menyebut nama Presiden Joko Widodo yang akan menangis melihat jalan menuju kampung mereka.
“Kami ditelantarkan begitu saja, di mana keadilan bagi seluruh rakyat indonesia itu. Mana keadilannya tidak ada sama sekali, mungkin pemerintah dumai menganggap kami bukan manusia, maka ditelantarkan. Seandainya Walikota seperti pak Jokowi, bapak presiden mungkin akan menangis melihat jalan seperti ini. Jalan yang tidak layak kami jalani, kami tidak bisa berbuat banyak,” kata si perekam.
Terkait viralnya video itu, dibenarkan Parlen selaku lurah Bangsal Aceh, Dumai. Hanya saja video itu diambil pada November 2020 lalu dan viral saat ini.
“Video viral itu memang di daerah kami. Tetapi itu video November 2020 lalu dan viral saat ini. Kalo kondisi jalan seperti itu di Bangsal Aceh memang benar,” ungkap Parlen dalam keterangan yang disampaikannya, Ahad (20/6/2021).
Diakuinya, ia bersama warga telah beberapa kali meminta jalan di daerahnya diperbaiki. Namun usulan yang disampaikan ke dinas PU dan Pemko Dumai belum dikabulkan.
Dalam penjelasannya, usulannya tak bisa dikabulkan karena masuk dalam kawasan hutan.
“Kami berulang kali sudah melaporkan itu ke Bappeda, PU dan Kota, Pemerintah Kota. Semuanya sudah tahu. Saya usulkan untuk diperbaiki. Bahkan dalam forum lurah juga sudah saya usulkan, tapi ternyata tidak bisa dibangun karena itu kawasan hijau, kawasan hutan,” ungkapnya.
Walaupun video itu pada tahun lalu, ia memastikan kondisi jalan di daerahnya masih tetap sama, dan sulit dilalui saat turun hujan. Sebab jalan itu ditimbun tanah kuning yang mudah rusak akibat diguyur hujan.
“Kondisi di lokasi memang seperti itu saat turun hujan. Sekarang hujan panas, kalau hujan ya begitu. Itu jenazah rencana mau dimakamkan, diangkat pakai sarung ke luar Bansal Aceh. Nanti ada kendaraan nunggu di jalan bagus untuk dibawa ke pemakaman,” diterangkan Parlen.
Diceritakannya, ia bersama warga juga sudah pernah mengajukan ke perusahaan-perusahaan untuk dapat membantu dengan bantuan dana CSR, tapi belum membuahkan hasil. Sedangkan dari APBD tidak bisa dilakukan perbaikan karena masuk kawasan hutan.
“Kami tidak bisa berbuat banyak karena itu kawasan. Untuk warga tidak kurang dari 50 KK. Tapi ada juga akses lain, karena itu memang akses di lingkungan Bansal Aceh,” pungkas dia. []
Sumber. Riauaktual.