
ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Beberapa waktu yang lalu Walikota dan Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru turun meninjau lokasi rencana akan dibangunnya jalan lingkar utara dan jembatan Siak VI serta kawasan akan dibangunnya Agrowisata dan Palas.
Kegiatan tersebut dipublikasi di media sosial pribadi Kadis PUPR Kota Pekanbaru dan juga media sosial Walikota.
Terpantau, ada komentar dari Wakil Ketua DPD Partai NasDem Kota Pekanbaru (DT Nouvendi SK) dalam kolom komentar.
Ia mengingatkan bahwa di lokasi tersebut diduga lahan bersengketa.
“Hati-hati lahan berperkara Danmen Indra Pomi” tulis akun Facebook DT Nouvendi SK dikolom komentar postingan media sosial Indra Pomi yang merupakan Kadis PUPR Kota Pekanbaru.
Saat wartawan mengkonfirmasi hal tersebut kepada DT Nouvendi SK, beliau membenarkan telah menulis komentar di postingan Kadis PUPR tersebut, karena menurutnya perlu mengingatkan Pemko bahwa lahan tersebut diduga sedang bersengketa.
“Ya, benar saya yang menulis komentar tersebut, kebetulan saya kenal dengan Kadis PUPR karena senior saya di Menwa dan berteman di Facebook, kebetulan beliau posting ya langsung saja saya komentari untuk mengingatkan,” jawabnya.
“Pemko harus hati-hati dalam pengadaan tanah untuk pembangunan, disana banyak lahan bersengketa termasuk dilokasi yang rencananya akan dibangun jembatan Siak VI serta jalan lingkar tersebut,” kata dia.
Ia juga menduga, bisa saja akan terjadi tidak Ndak pidana yang dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai pemilik lahan. Dan selain itu ada dugaan penipuan yang sedang dilaporkan di Polda, pemalsuan surat dan penguasaan lahan tanpa izin.
“Jadi Pemko harus hati-hati dan pastikan dulu status hukum perkaranya,” jelas Nouvendi.
Nouvendi yang juga berprofesi advokat ini dan juga sebagai Wakil Ketua DPD KNPI Provinsi Riau ini juga mengingatkan bilamana Pemko tetap membangun ditanah berperkara tersebut maka akan terseret dalam perkara pidana umum maupun pidana korupsi.
“Jika Pemko membangun diatas tanah bersengketa selain akan terseret perkara pidana umum juga bisa dijerat dengan tindak pidana korupsi,” kata Nouvendi.
Nouvendi menduga ada orang-orang dilingkaran Pak Walikota yang sengaja mengarahkan untuk mengambil lahan di lokasi tersebut, menurutnya orang-orang itu yang diduga selama ini terlibat penyerobotan lahan di lokasi-lokasi yang akan dibangun pemerintah.
“Ada orang-orang dilingkaran Pak Wali yang sengaja mengarahkan untuk mengambil lahan disana, mereka ini yang sekarang sedang berperkara, karena itu Walikota musti hati-hati, jangan sampai dimanfaatkan mafia tanah yang berada disekelilingnya untuk membeli lahan berperkara untuk pembangunan jembatan Siak VI dan jalan lingkar,” terang Nouvendi.
Dikatakannya, bahwa pihaknya mempunyai data mengenai perkara di lokasi tersebut. []