Polrestabes Palembang Buru Penganiaya Perawat RS Siloam, Pelaku Bukan Polisi

ARASYNEWS.COM, PALEMBANG – Kejadian pemukulan oleh keluarga pasien terjadi di RS Siloam Palembang. Korban yang merupakan perawat bernama Christina Remauli (27) mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut.

“Informasinya benar, dari laporan korban di SPKT Polrestabes Palembang, kejadian itu terjadi sebuah rumah sakit yang beralamat di kawasan Ilir Barat I, Palembang. Laporan korban sudah diterima dan ditindak lanjuti Unit Reskrim,” kata Kasubbag Humas Polrestabes Palembang Kompol M Abdullah, dalam informasinya kepada wartawan, Jum’at (16/4/2021), dilansir dari sumeks.co.

Abdullah juga menyebutkan, pihak kepolisian tengah mengejar pelaku tersebut.

PS Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi menyebutkan bahwa pelaku penganiayaan bukan seorang polisi.

“Pelaku bukan polisi. Pelaku juga melanggar hukum jika mengaku-ngaku sebagai polisi. Masih dalam pengejaran, nanti kalau sudah ketangkep semuanya bakal terungkap,” kata dia

“Kalau memang dia (baju merah) saat kejadian sempat mengaku polisi, ya bisa juga disebut polisi gadungan, kalau memang terbukti, dan hukumannya seusai dengan yang disangkakan,” kata Tri.

Saat kejadian penganiayaan, ada salah seorang pria berbaju abu-abu. Sedangkan pelaku adalah pria berbaju merah. Pria berbaju abu-abu mencoba melerai pelaku. Sedangkan pria berbaju abu-abu benar adalah polisi.

“Dalam video yang beredar, yang merupakan anggota kepolisian adalah bapak yang menggunakan abu-abu. Sebagai polisi ia mencoba menengahi permasalahan yang ada saat kejadian itu. Posisi anggota polisi itu sedang menjaga istrinya usai lahiran dan berdekatan dengan kamar tempat terjadi keributan,” ungkap Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah.

Diberitakan sebelumnya, video penganiayaan terhadap perawat sebuah rumah sakit di Palembang viral. Pihak Rumah Sakit menyayangkan perbuatan pelaku.

Direktur Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Tata, menjelaskan kejadian yang dialami pegawainya.

“Kejadian penganiayaan ini semestinya tidak perlu terjadi. Kami, manajemen RS Siloam sangat menyesali perbuatan pelaku, karena kami sudah berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk pasien yang dirawat,” kata Tata ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (16/4).

“Kebetulan saat kejadian datang seorang anggota polisi yang sedang tidak bertugas. Dia mencoba memperingatkan pelaku yang juga mengaku sebagai anggota polisi, untuk tidak main hakim sendiri,” imbuhnya. []

You May Also Like