Polisi Sebut Efek Gas Air Mata yang Kenai Anak-anak Bersifat Sementara

ARASYNEWS.COM – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah telah menembakkan gas air mata kepada peserta aksi unjuk rasa di Semarang, Jawa Tengah.

Penembakan ini untuk menghalau dan membubarkan aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat terhadap penolakan revisi UU Pilkada.

Gas air mata yang ditembakkan mengenai anak-anak yang hendak berangkat mengaji ke masjid dan masyarakat sipil lainnya.

Alhasil, mereka pun melakukan berbagai cara untuk menghilangkan rasa yang didapatkan dari gas air mata yang ditembakkan pihak kepolisian.

Polda Jawa Tengah, melalui Kabidhumas Kombes Pol Artanto menyebut penembakan gas air mata pada aksi demo “Jateng Bergerak” di Balai Kota Semarang telah sesuai prosedur teknis yang semestinya.

Kendati demikian tak bisa dipungkiri banyak warga sipil yang ikut terkena dampak gas air mata tersebut.

Menurut Kombes Pol Artanto, efek gas air mata hanya sementara saja. Sehingga dalam waktu satu atau dua menit efek gas air mata itu sudah hilang.

“Namanya gas air mata itu kan tentunya akan membuat perih sementara. Itu sebenarnya tidak berbahaya hanya sementara saja, yang sudah terbiasa nggak apa-apa, tapi yang pertama kali kena akan kaget ya tapi satu menit dua menit sudah ilang lagi,” katanya.

Lebih lanjut, sampai hari ini pihaknya belum menerima laporan terkait adanya korban luka dari warga sipil dalam aksi unjuk rasa di Balai Kota Semarang kemarin.

Sebelumnya diberitakan, aksi demo “Jateng Bergerak” di depan Balai Kota Semarang berakhir ricuh.

Ramai tersebar video di media sosial, sejumlah warga sipil termasuk anak-anak yang hendak mengaji ke masjid terkena imbas gas air mata. []

You May Also Like