ARASYNEWS.COM – Sosok ini biasanya terbang pada malam hari meneror rumah warga, terutama ibu-ibu yang tengah hamil tua. Ia terbang pada malam hari.
Kuyang, Krasue, atau Palasik adalah sosok misterius berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari darah bayi atau darah wanita setelah melahirkan.
Makhluk ini dikenal masyarakat di berbagai daerah di Indonesia dengan sebutan nama yang berbeda-beda, tapi paling kerap terdengar di Sumatera Barat dan Kalimantan. Kuyang diceritakan sebagai manusia (wanita) yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi.
Pada siang hari, kuyang akan menempuh hidup sehari-hari sebagaimana orang biasa, tetapi biasanya ia mengenakan pakaian jubah.
Sedangkan pada malam hari kuyang akan terbang untuk mencari darah bayi atau darah persalinan untuk dihisap sebagai sarana menambah kekuatan ilmunya.
Orang yang melihat kuyang terbang pada malam hari biasanya melihatnya seperti burung besar. Dan untuk menghadapi makhluk ini, korban perlu menggunakan sapu ijuk atau memukulkan perabot rumah tangga seperti panci atau wajan agar mengeluarkan suara-suara yang dapat membuat makhluk ini pergi.
Mengenal Kuyang
Kuyang termasuk sosok hantu asal Indonesia dengan bentuk yang sangat mengerikan. Melihat kepala dengan organ dalam beterbangan, belum lagi raut wajahnya yang membuat siapa pun yang menatapnya bisa terdiam beribu bahasa. Biasanya kuyang terbang tak selalu jelas bentuknya, ada juga yang melihatnya dalam bentuk bola api melayang.
Kuyang sebenarnya bukan 100 persen makhluk gaib, di kala siang hari mengambil alih hari. Kuyang merupakan wanita cantik yang terlihat normal-normal saja, bahkan berbaur dengan warga sampai tidak ada yang menyadari bahwa salah seorang tetangga atau teman atau saudara atau keluarganya merupakan kuyang.
Biasanya kuyang menggunakan pakaian besar atau jubah, rambut terurai, dan selendang untuk menutupi goresan di lehernya bekas ia melepaskan kepala dan tubuhnya di malam hari. Tapi tak semua orang berpenampilan seperti ini dipastikan kuyang ya, tapi umumnya fesyen untuk manusia kuyang seperti itu yang diyakini warga Kalimantan.
Keahlian manusia kuyang untuk berubah menjadi makhluk yang mengerikan ini berasal dari perjanjian ilmu hitam dengan iblis, mirip dengan ilmu hitam lainnya yang memberikan syarat untuk rutin mencari tumbal. Kuyang beraksi di malam hari, melayang-layang meninggalkan tubuhnya di rumah untuk mencari korban.
Demi bertahan hidup, kuyang wajib mencari tumbal. Ada juga yang bilang agar wajahnya tidak menua, kuyang harus meminum darah wanita yang hamil besar atau darah bayi baru lahir sampai mayat bayi yang baru saja dimakamkan.
Korban akan diisap darahnya sampai lemas, dan kuyang yang berhasil meminum darah korbannya ini akan memiliki hidup yang abadi dan kuat.
Ada juga yang bilang jika kuyang tidak menemukan korban atau gagal karena diusir warga, ia akan menghisap darah hewan. Namun jika terlalu sering meminum darah hewan, tubuh dan wajahnya akan menua seperti nenek-nenek.
Kuyang selalu digambarkan sebagai sosok kuat yang sulit ditaklukkan, namun demi menjaga keselamatan calon korban ternyata kuyang dapat diusir jika benar caranya.
Cara pertama bisa dengan memukul-mukul perabot rumah tangga pada malam hari dan meletakkan sapu ijuk di balik pintu rumah. Jika sampai berhasil menemukan tubuh kuyang yang ditinggal oleh kepalanya. Hal ini menjadi kesempatan emas untuk membunuh kuyang, cukup masukan sapu ijuk atau letakkan benda tajam di leher kuyang sehingga ketika kuyang akan kembali ke badan sosok itu akan kesulitan dan tidak bisa menyatu lagi dengan tubuhnya. Ada yang bilang kalau kepala kuyang beserta organ dalamnya harus kembali menyatu dengan tubuhnya sebelum fajar tiba, atau ia akan mati.
Lokasi daerah menjadi tempat persembunyian kuyang
Ternyata kuyang tak hanya berkeliaran di Pulau Kalimantan saja, tetapi hampir di seluruh Indonesia seperti Bali, dan Sumatera Barat. Namun Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi wilayah paling favorit dari kuyang. Mungkin karena di provinsi ini masih banyak hutan-hutan primer bisa menjadi tempat persembunyian yang ideal bagi kuyang.
Sehingga, warga masih sering melaporkan menjumpai sosok kuyang berkeliaran mencari mangsa. Umumnya kuyang dapat ditemui di pinggiran sungai. []
