Keunikan dan Legenda Ikan Sakti Sungai Janiah, Tidak Ada Ditemukan di Daerah Lain

ARASYNEWS.COM – Objek wisata Ikan Sakti Sungai Janiah terdapat di Jalan Sungai Jernih di belakang masjid Darul Amal, sekitar 2 kilometer dari Jalan Lintas Bukittinggi-Payakumbuh. Mencapai lokasi ini dapat dengan kendaraan roda empat, roda dua, dan bahkan bus. Lokasinya berada di belakang Pasar Baso Kabupaten Agam.

Ikan Sakti ini terdapat di kolam mata air Bukik Batanjua atau tepat berada di bawah Bukik Batanjua. Luas kolam ini sekitar 50×50 meter persegi. Sedangkan kedalaman kolam adalah pada bagian tepi sekitar 2 meter, dan pada bagian tengah sekitar lebih dari 8 meter.

Sedangkan mitos mata air Bukik Batanjua, di dekat atau bagian atas kolam ikan sakti ini ketinggiannya sekitar 300 meter. Di atas bukit terdapat mata air yang airnya keluar dari sebuah batu. Dan air ini dianggap keramat bagi masyarakat setempat.

Zaman dahulu sebelum adanya rumah sakit, masyarakat setempat percaya bahwa air yang diambil di Bukik Batanjua dapat menjadi obat untuk segala penyakit.

Dan yang lebih uniknya, bukit ini didatangi oleh yang ingin memiliki keturunan. Jika mengambil air dan melihat gelang, berarti akan mendapat keturunan anak perempuan, sedangkan jika melihat keris, berarti akan mendapat anak laki-laki.

Sedangkan keberadaan Ikan Sakti ini sangat melegenda dalam cerita masyarakat secara turun temurun. Menurut kepercayaan masyarakat, suatu hari terdapat anak yang hilang. Setelah lama dicari, tak kunjung ditemukan.

Namun yang anehnya, tiba-tiba saja ada ikan disebuah tempat yang sebelumnya tidak ada ikannya. Maka dari itu, masyarakat percaya bahwa ikan tersebut berasal dari anak yang hilang tersebut.

Sejak dahulu, masyarakat tidak ada yang berani memakan ikan Sungai Janiah, sebab enggan memakan seperti memakan daging manusia sendiri. Masyarakat percaya siapa saja yang memakan ikan-ikan di sini maka hidupnya akan menderita dan akan mendapat berbagai macam penyakit sampai ajal menjemput.

Tapi kata masyarakat setempat, saat diwawancarai arasynewscom, Ahad (11/7/2021), menceritakan bahwa rasa daging ikan sakti ini berbau amis saat dimakan.

Ada ratusan jumlah ikan Sakti dalam kolam ini. Gigi ikan ini juga terlihat tajam seperti ikan hiu. Dan makanannya juga terbilang aneh, ikan ini tidak memakan makanan ikan pada umumnya. Makanannya adalah pensi atau juga kerupuk ubi.

Salah seorang warga yang tinggal di dekat kolam ini juga menceritakan tidak ada yang mancing ikan sakti ini, dan ia juga pernah melihat ikan yang berukuran sedang pernah mati, dan matinya juga terlihat bahwa ikan tersebut berenang ke arah tepi dan mengapung mati. Kemudian diambil dan dikuburkan masyarakat. Dan ikan yang mati tersebut terlihat berbintik-bintik putih pada bagian badannya.

Selain itu, ada juga yang berenang mencari tempat ke tepi dan saluran pembuangan karena terlihat sakit, kemudian setelah sembuh kembali lagi ke kolam.

Masih diceritakan salah seorang warga, ikan yang berukuran besar pernah terlihat terakhir pada tahun 2017, tepat pada hari raya Idul Adha atau hari raya Haji. Waktunya pada sore hari.

Tanda-tanda terlihat akan muncul, ikan berukuran kecil yang lain berbaris membentuk suatu lingkaran. Dan kemudian timbul ikan berukuran besar sepanjang manusia dewasa. Kemudian berenang di permukaan air dan waktunya juga tidak lama.

Bagi masyarakat, biasanya ikan berukuran besar itu timbul pada hari raya Idul Adha. Dan waktunya juga tidak tentu. Dan hanya sekali saja muncul ke permukaan.

Hingga kini keberadaan ikan ini masih menjadi salah satu kunjungan wisatawan dari berbagai daerah. Wisatawan datang selain memberi makan juga ingin melihat anehnya ikan air tawar ini yang tidak ada di daerah lain. []

You May Also Like