ARASYNEWS.COM – Jalur pendakian Proklamator resmi dibuka pada Sabtu, 29 Oktober 2022. Jalur Proklamator ini adalah jalur yang biasa dilalui saat melakukan pendakian via Koto Baru di Kabupaten Tanah Datar ataupun via Batu Palano di Kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat.
Tujuan dibuka dan disatukannya pintu masuk kawasan Gunung Marapi ini agar tidak lagi terjadi double register di Koto Baru dan di Batu Palano yang dikelola BKSDA Sumbar.
Dan mulai hari ini hingga ke depannya hanya akan ada satu pintu masuk yakni di BKSDA. Dan jalur pendakian yang biasa di lalui, di resmikan dengan menggunakan nama “Jalur Proklamator”.
Acara peresmian dan pembukaan jalur ini resmi dilakukan dan dihadiri berbagai pihak, perwakilan dari instansi pemerintah dan penggiat pecinta alam.
Dalam keterangan yang dikutip, tentunya dengan penerapan aturan ini adalah demi perbaikan sistem pendakian di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi.
Sedangkan aturan untuk pendakian masih sebagaimana yang disampaikan beberapa waktu lalu, yakni quota hanya 100 pendaki pada weekday dan 150 pendaki di hari weekend.
Tujuan penerapan lainnya yang pertama adalah untuk menjaga keselamatan para pendaki dari jumlah quota. Selanjutnya yang kedua adalah untuk menjaga ekosistem flora dan fauna dan keasrian TWA.
Yang ketiga agar pada sepanjang jalur pendakian tidak dipenuhi tenda-tenda. Yang keempat, menjaga keamanan dan kenyamanan para pendaki, serta mempercepat proses evakuasi jika ada hal-hal yang tidak diinginkan. Dan terakhir agar kawasan gunung Merapi tetap steril dari sampah.
Sebelumnya, ada tiga jalur pintu masuk pendakian gunung Marapi yang eksis dipergunakan para pendaki, yakni jalur selatan atau Tungku Tigo, jalur Aia Angek, dan Jalur Koto Baru / Batu Palano.
- Jalur Selatan
Jalur selatan atau Tungku Tigo berada di Jorong Padang Panjang, Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.
Estimasi waktu pendakian sekitar 7-9 jam mulai dari posko/gerbang hingga ke camping area Taman Edelweiss atau puncak Merpati.
Kelebihan jalur ini cukup banyak sumber air baik di perjalanan maupun di camping area Taman Edelweiss. Selain itu, pemandangan spektakuler mulai dari batas hutan hujan menuju vegetasi puncak dan Taman Edelweiss.
Sedangkan kelemahan jalur ini sedikit lebih panjang dibanding jalur lain dan cukup banyak pacet sepanjang perjalanan hingga melewati batas hutan menuju puncak.
- Jalur Aia Angek
Jalur Aia Angek berada di tepi jalan penghubung Padang-Bukittinggi, tepatnya di Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.
Jalur ini merupakan jalur tercepat dari seluruh jalur pendakian gunung Marapi. Estimasi waktu pendakian sekitar 2,5-3 jam mulai dari posko lapor hingga ke pertemuan dengan jalur Koto Baru / Batu Palano atau 4-5 jam hingga ke puncak Abel.
Kelebihan jalur ini merupakan jalur tercepat dibandingkan jalur lain dan terdapat spot curug/air terjun di jalur dekat pintu rimba.
Adapun kelemahan jalur ini sangat banyak pacet terutama setelah hujan, lebih banyak dibandingkan jalur selatan atau Tungku Tigo.
- Jalur Koto Baru / Batu Palano
Jalur Koto Baru / Batu Palano merupakan jalur favorit atau paling ramai pendaki dibandingkan dua jalur lainnya.
Titik awal jalur Koto Baru / Batu Palano berada di Pasar Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Dari sini pendaki bisa jalan kaki atau naik kendaraan roda dua/empat menuju posko lapor.
Estimasi waktu pendakian sekitar 5-6 jam mulai dari posko lapor sampai ke camping area cadas.
Kelebihan jalur ini antara lain ada camping ground di dekat pintu rimba dengan sumber air yang melimpah
Untuk diketahui, Gunung Marapi adalah gunung api bertipe stratovolcano berketinggian 2.891 mdpl ini berada di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Letaknya yang strategis berada di dekat jalan poros Padang-Bukittinggi-Sumatera Utara-Riau memudahkan para pendaki di daerah-daerah tersebut untuk mencapai gunung ini.
Tak heran jumlah pendaki gunung ini terbanyak dari seluruh gunung yang ada di Sumatera Barat. Satu momen 17 Agustus saja total jumlah pendaki bisa mencapai 10.000 orang dari tiga jalur pendakian yang ada, belum hari-hari lain yang kerap dimanfaatkan para pendaki dari berbagai daerah. []