Ridwan Kamil Sebut Kasus Mutasi Corona B117 Ditemukan di Karawang, dan Ini Gejala B117

ARASYNEWS.COM – Pemerintah menyebutkan varian baru dari virus Corona mulai terdeteksi di Indonesia. Penemuan ini disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat berada di RSP Unpad, Bandung pada Rabu (3/3/2021) kemarin.

“Varian baru virus Corona diberitakan sudah ada di Indoensia, masuk di Karawang,” ujar Ridwan Kamil.

“Dan untuk mengantisipasti penyebaran, satgas Covid-19 pun sudah melakukan pelacakan lebih jauh,” lanjutnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono menyebutkan setelah satu tahun diumumkannya kasus Covid-19 pertama masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu, kemudian mulai berkembang pula mutasi virus corona dari Inggris virus B117 masuk ke Indonesia. Hal itu dikatakannya, dalam Peringatan 1 Tahun Covid-19 Indonesia yang disiarkan Kemenristek/BRIN pada Selasa 2 Maret 2021.

Diketahui, mutasi virus corona baru-baru ini memicu lonjakan jumlah kasus Covid-19 yang berkepanjangan dan telah menambah beban para profesional medis.

Terkait hal itu, saat ini, banyak ilmuwan yang masih meneliti tentang varian ini. Salah satu yang disampaikan Asisten profesor kedokteran penyakit menular di Baylor College of Medicine di Houston, Prathit Kulkarni, M.D dalam informasinya.

“Gejala corona mutasi B117 diprediksi tak jauh berbeda dengan yang sebelumnya,” ujarnya seperti dilansir Prevention, Kamis (4/3/3021)

Dan disisi lain, profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo di New York, Thomas Russo, menjelaskan bahwa gejala yang tidak jauh berbeda ini akibatnya sulit untuk mengetahui apakah gejala itu mungkin disebabkan oleh jenis asli SARS-CoV-2 atau B117.

“Hanya pengujian yang akan mengetahui apakah Anda terpapar varian tersebut. Artinya, seseorang harus tetap memperhatikan tanda-tanda atau gejala Covid-19 yang paling umum,” sebut dia.

Ia menjelaskan gejala-gejala yang ditimbulkan, yakni demam, menggigil, nafas sesak, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau baru baru, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau meler, mual atau muntah, dan diare.

Selain itu, dijelaskannya juga terkait tingkat penularan B117, yakni data para peneliti faktanya, satu studi pracetak dari London School of Hygiene and Tropical Medicine memperkirakan bahwa varian B117, 56 persen lebih menular daripada strain asli SARS-CoV-2.

Sementara studi lain, dari para peneliti di Imperial College London, menemukan bahwa reproduksi virus B117 yaitu jumlah rata-rata orang yang menularkan virus kepada orang yang terinfeksi adalah 1,45. Angka sebelum varian muncul adalah 0,92.

Berdasarkan laporan Januari, para peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), memperingatkan bahwa B117 dapat menjadi jenis dominan SARS-CoV-2, virus corona baru yang menyebabkan Covid-19.

Laporan lain yang dirilis oleh kelompok penasihat sains pemerintah Inggris menemukan bahwa ada kemungkinan bahwa infeksi B117 bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian jika dibandingkan dengan jenis virus lainnya.

Selain itu, kabar masuknya virus varian baru ini kemudian menimbulkan berbagai pertanyaan, apakah vaksinasi yang saat ini sedang dijalankan dapat efektif atau tidak. []

You May Also Like