![](https://arasynews.com/wp-content/uploads/2022/01/IMG_20220120_210648.jpg)
ARASYNEWS.COM – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa sejumlah negara sudah mencapai puncak kasus Omicron.
Dikatakan Menkes, berkaca dari sejumlah negara, puncak kasus omicron terjadi 35-65 hari sejak terjadinya lonjakan atau menjelang bulan Ramadhan tahun 2022.
“Berkaca pada situasi Covid-19 di Indonesia, lonjakan kasus mulai terdeteksi pada Desember 2020. Tetapi, kasusnya mulai naik pada awal Januari 2021. Ini sudah terlihat di DKI Jakarta,” kata Menkes ketika memberikan keterangan pers yang dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, dikutip pada Kamis (20/1/2022)
“Nah, 35 hari hingga 65 hari setelah terjadi lonjakan yang cepat dan tinggi. Itu yang memang harus diperbarui ke masyarakat. Di negara-negara tersebut, hospitalisasi berkisar 30 persen hingga 40 persen dari hospitalisasi Delta. Jadi, meski lonjakan kasus tinggi, penularannya lebih cepat, tapi hospitalisasinya lebih rendah,” ujar Budi.
Budi pun meminta kepada masyarakat agar tidak panik bila lonjakan kasus Covid-19 terjadi.
“Kita jangan panik, tapi tetap harus waspada (tingkat) hospitalisasi, artinya berapa yang sudah dirawat di rumah sakit,” katanya.
Kasus Covid-19 Varian Omicron terus bertambah. Per 17 Januari 2022, kasus Omicron mencapai 840 kasus. Angka ini bertambah 92 kasus dari dua hari lalu yang berjumlah 748 kasus.
Juri bicara Kemenkes Nadia merinci dari 840 kasus Omicron tersebut sebanyak 609 merupakan kasus dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Kemudian 174 kasus transmisi lokal, dan 57 lainnya masih diteliti sumber penularannya. []