Mahasiswa Batal Unjuk Rasa, Dibubarkan Sebelum Turun ke Lokasi, Janji Akan Lakukan Kembali

ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Aksi demonstrasi menolak kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh BEM se-Riau yang harusnya dilakukan siang ini dibubarkan oleh aparat kepolisian.

Gabungan mahasiswa se-Riau yang berencana turun ke jalan, dibubarkan dari titik kumpulnya di lapangan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI).

Dikonfirmasi kepada salah satu BEM, Sekjen BEM Universitas Muhamadiyah Riau (Umri), Zukri mengatakan, dirinya sangat kecewa terhadap aparat yang mendatangi mahasiswa sebelum melakukan aksi.

“Sangat kecewa terhadap aparat. Kami turun bukan karena hura-hura. Kami turun karena keresahan kami bersama. Mahasiswa yang mewakili masyarakat. Kami menyampaikan aspirasi anak muda bangsa, tapi kami dicekal. Yang sangat tidak beres itu mereka datang ke kampus kita,” katanya, Jum’at (6/8/2021) siang.

“Yang biasanya kita ketemu di lapangan, hari ini mereka datang ke kampus kita. Belum kita keluar dari kandang, mereka sudah datang, bahkan mereka mengatakan, jika tetap mengadakan aksi, kampus ini akan menjadi tempat pelanggaran PPKM. Ini sudah bahaya,” sebut Zukri.

Zukri menyebut dalam aksi ini, pihaknya akan membeberkan tentang tiga tuntutan. Tuntutan pertama adalah menolak penerapan PPKM dan sejenisnya yang berketerusan. Tuntutan kedua, terapkan New Normal tanpa menunggu vaksinasi. Dan tuntutan ketiga, pemerintah bertanggungjawab dalam menangani pandemi Covid-19 terkait bansos dan masyarakat yang sakit setelah melakukan vaksinasi.

Lebih lanjut, Zukri juga mengatakan, kedepannya, pihaknya akan tetap turun aksi apapun keputusannya.

“Mohon perwakilan rakyat didengar keluh kesah mahasiswa. Kedepannya akan tetap melakukan aksi, cuma untuk hari ini, strategi mereka hari lebih ahli, ujarnya.

“Kalau mereka mengutus aksi yang lebih banyak, kami akan lebih banyak lagi. Bahkan kami akan mengintruksikan seluruh BEM se-Riau untuk hadir ke Pekanbaru. Karena dengan jumlah kita yang banyak, Insya Allah kita akan ketemu dengan aparat itu di lapangan, bukan lagi di jemput di kampus,” jelasnya.

Zukri menegaskan, gerakan aksi ini gerakan perlawanan. Pihaknya hadir ke lapangan ini melawan situasi, karena yang diserang dimasyarakat ini bukan tentang ekonomi, tapi psikologis.

“Mohon pada pemerintah jangan tuli terhadap situasi bahkan penderitaan rakyat saat ini,” pungkasnya. []

You May Also Like