Kawasan Jam Gadang Terlihat Berbeda, Pedagang Ditertibkan Untuk Tarik Wisatawan

ARASYNEWS.COM, BUKITTINGGI – Penampakan yang berbeda terlihat di kawasan pedestrian Jam Gadang kota Bukittinggi. Pedagang-pedagang dibekali gerobak yang sama.

Pedagang kaki lima (PKL) seperti pedagang makanan dan minuman di kawasan pedestrian jam gadang kini telah di fasilitasi gerobak yang unik dan cantik.

Diketahui, gerobak ini adalah bentuk kerjasama Pemko Bukittinggi dan Baznas kota Bukittinggi untuk membantu para pedagang yang nantinya akan membawa perubahan positif ekonomi masyarakat dan membuat nyaman pengunjung.

Walikota Bukittinggi Erman Safar mengatakan terobosan baru ini bertujuan untuk menambah daya tarik wisatawan datang dan berbelanja di Kota Wisata Sumatera Barat.

Walikota menegaskan, penataan PKL, tidak harus dengan menggusur mereka. Berikan fasilitas yang baik, buat aturan agar tidak menganggu kenyamanan pengunjung dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

“Fasilitas PKL ini karena mereka butuh kesejahteraan, karena penggusuran bukan solusi. Pemerintah Kota Bukittinggi, fasilitasi para PKL untuk dapat beraktifitas di pedestrian Jam Gadang. Beberapa gerobak cantik, diberikan kerjasama Pemko dengan Baznas Bukittinggi,” kata Erman Safar dalam keterangannya, Sabtu (28/1)

“Semoga dengan seperti ini ada perubahan positif, ekonomi masyarakat meningkat pengunjung pun nyaman,” ujar Erman Safar.

Dikatakan Erman juga, PKL nantinya dalam berdagang akan dibekali tanda pengenal resmi selama berdagang serta juga akan menggunakan pakaian khas Minangkabau.

Dikatakannya juga, nantinya pedagang pria akan memakai baju berwarna hitam Taluak Bulango (baju khas Minangkabau), celana batik dan pakai penutup kepala (deta). Sedangkan pedagang perempuan memakai baju kurung atau gamis warna hitam.

Erman Safar mengatakan, berdagang mengenakan pakaian adat ini sebagai terobosan baru bertujuan untuk menambah daya tarik bagi pengunjung berwisata dan berbelanja di Bukittinggi.

“Supaya ada nilai-nilai kebudayaan yang diperlihatkan oleh PKL. Sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Bukittinggi,” tukas Erman.

Diketahui, Pemko Bukittinggi telah mendata PKL yang ada di Bukittinggi, yakni sebanyak 490 PKL yang tersebar di kawasan Jam Gadang, seperti di Jalan Cindua Mato, Jalan Minangkabau, Pasar Atas, Pasar Lereng, Jenjang Gudang.

Karena tujuan utama wisatawan datang ke Kota Bukittinggi adalah jam Gadang, maka Erman melakukan penataan PKL di sekitaran kawasan wisata tersebut agar mendapatkan sentuhan nilai kebudayaan.

Selain itu, Erman juga memperketat komoditi yang diperdagangkan PKL. Tujuannya agar kawasan wisata di Bukittinggi tidak berserakan sampah hasil dagangan PKL.

“Garis besarnya adalah dengan ekonomi sulit, kami carikan solusinya PKL dibekali nilai-nilai kebudayaan dalam bentuk pakaian, tata cara dan aturan dalam berjualan, kemudian kehadiran mereka jadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung,” pungkas Walikota Bukittinggi. []

You May Also Like