Asal Mula Munculnya Danau Biru di Kandi Sawahlunto

ARASYNEWS.COM – Salah satu kota tertua di Sumatera Barat adalah Sawahlunto. Setelah ditemukannya Batubara di Sawahlunto oleh geolog Belanda Ir. W.H.De Greve tahun 1867, maka Sawahlunto menjadi pusat perhatian Belanda.

Pada tanggal 1 Desember 1888 ditetapkan keputusan tentang batas-batas ibukota Afdealing yang ada di Sumatera Barat. Penentuan Ibukota Afdealing itu sudah barang tentu berkaitan erat dengan daerah-daerah yang berada diwilayah itu. Oleh karena itu pada tanggal 1 Desember 1888 dapat dikatakan bahwa Sawahlunto mulai diakui keberadaannya dalam administrasi pemerintahan Hindia Belanda sebagai bagian dari wilayah Afdealing Tanah Datar pada masa itu.

Batubara mengantarkan Sawahlunto sebagai catatan penting pemerintah Hindia Belanda Pembukaan Tambang Batubara Sawahlunto tahun 1891 merupakan asset terpenting bagi pemerintahan Kolonial Belanda

Dan hingga kini banyak ditemukan bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda yang masih kokoh berdiri, begitu juga dengan sisa-sisa peninggalan bekas galian tambangnya. Sebagian telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah setempat dalam rangka mendorong pariwisata dan mencanangkan Sawahlunto menjadi “Kota Wisata Tambang yang Berbudaya”

Selain terkenal akan wisata sejarahnya, di Sawahlunto ada tiga danau yang terbentuk akibat bekas galian tambang, yakni Danau Tandikek, Danau Tanah Hitam, dan Danau Kandi.

Dari ketiga danau tersebut yang paling banyak diperbincangkan karena panorama indahnya adalah Danau Kandi.

Dalam cerita masyarakat di sekitar, danau Kandi atau danau Biru ini airnya muncul dari endapan air bawah tanah. Jika benar air danau muncul dari endapan bawah, pantas saja jika air danau terlihat jernih, mungkin karena kandungan mineralnya yang tinggi.

Dahulunya terbentuk dari lubang-lubang besar bekas galian tambang dan membentuk rawa. Galian tersebut kemudian melebar setelah jebolnya tanggul penahan aliran Sungai Ombilin.

Tumbuhan air juga mulai tumbuh dan juga hadirnya hewan-hewan kecil membuat Danau Kandi terlihat berubah warna jika dilihat dari kejauhan.

Warna biru inilah yang membuat banyak wisata datang. Dan bahkan dijadikan sebagai objek wisata yang diresmikan langsung oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada 1 Desember 2006 yang saat itu dijabat oleh Jerowacik.

Air yang terlihat biru di danau bekas galian ini berbeda dengan yang terlihat di danau lainnya yang juga merupakan bekas galian tambang. []

You May Also Like