Ucapan Yang Tepat Saat Akan Memasuki Rumah atau Kantor Yang Dalam Keadaan Kosong

ARASYNEWS.COM – Sebagai muslim, tentu kita sudah tidak asing dengan ucapan salam yang berbunyi Assalamu’alaikum. Ucapan salam tersebut sering digunakan ketika kita bertemu dengan sesama muslim. Ucapan salam ini sudah seperti ciri khas dari sesama muslim.

Arti Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh juga memiliki makna yang indah dan penuh dengan kebaikan. Arti Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh berarti do’a untuk keselamatan seseorang, serta do’a agar orang tersebut dirahmati dan diberkati oleh Allah Subhanahu Wa Taala.

Untuk kali ini, dikutip dari kajian Ustadz Adi Hidayat (UAH), ucapan salam ini tidak berlaku saat akan memasuki rumah atau tempat tinggal atau kantor yang dalam keadaan kosong.

Biasanya, banyak umat yang mengucapkan Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh saat akan memasukinya. Ucapan salam ini adalah tidak tepat diucapkan.

Lantas, bagaimana hukumnya jika rumah yang akan dimasuki itu tidak ada penghuninya atau orang di dalamnya?

Hukumnya adalah tidak diwajibkan untuk mengucapkan salam. Namun disunnahkan saja untuk mengucapkan salam dengan bentuk lain.

Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,
“Jika seseorang masuk rumah yang tidak didiami, maka ucapkanlah “ Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadillahish sholihiin (artinya: salam bagi diri kami dan salam bagi hamba Allah yang sholeh) ” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod 806/1055. Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Al Fath, 11: 17).

Imam Nawawi rahimahullah dalam kitab Al Adzkar berkata, “ Disunnahkan bila seseorang memasuki rumah sendiri untuk mengucapkan salam meskipun tidak ada penghuninya. Yaitu ucapkanlah “ Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadillahish sholihiin ”. Begitu pula ketika memasuki masjid, rumah orang lain yang kosong, disunnahkan pula mengucapkan salam yang salam “ Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadillahish sholihiin. Assalamu ‘alaikum ahlal bait wa rahmatullah wa barakatuh ”. (Al Adzkar, hal. 468-469).

Dan Insya Allah, kita sebagai umat Muslim dapat memperbaiki kebiasaan yang salah sebelumnya. []

You May Also Like